Memilih tenor 10 tahun memang menguntungkan, tetapi tidak semua orang merasa mampu untuk melakukannya. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu Anda mewujudkan pilihan ini:
1. Persiapkan Uang Muka yang Lebih Besar
Uang muka (down payment) yang besar akan mengurangi jumlah pokok pinjaman, sehingga cicilan bulanan menjadi lebih ringan meskipun tenornya pendek.Â
Idealnya, siapkan uang muka minimal 30% dari harga rumah. Jika memungkinkan, kumpulkan lebih dari itu untuk mengurangi beban utang secara signifikan.
2. Bandingkan Penawaran Bank
Setiap bank memiliki kebijakan suku bunga yang berbeda. Luangkan waktu untuk membandingkan berbagai penawaran KPR dari beberapa bank.Â
Pilih bank yang menawarkan suku bunga kompetitif dan program cicilan yang fleksibel sesuai kebutuhan Anda.
3. Pastikan Rasio Cicilan Terhadap Penghasilan Aman
Salah satu aturan umum dalam keuangan pribadi adalah memastikan cicilan bulanan tidak melebihi 30%-35% dari total penghasilan Anda.Â
Jika lebih dari itu, keuangan Anda akan menjadi terlalu ketat, yang dapat menimbulkan stres finansial.
4. Kurangi Beban Utang Lain
Saat memutuskan mengambil KPR, usahakan untuk mengurangi utang lain, seperti kartu kredit, pinjaman kendaraan, atau utang konsumtif lainnya.Â
Fokus pada pembayaran KPR agar keuangan Anda tetap terjaga dan tidak terlalu terbebani.
5. Manfaatkan Bonus atau Pendapatan Tambahan
Jika Anda menerima bonus tahunan, pendapatan tambahan, atau warisan, pertimbangkan untuk melunasi sebagian pokok KPR lebih awal. Dengan cara ini, Anda dapat mempercepat pelunasan dan mengurangi tenor tanpa menambah beban cicilan bulanan.
Memahami Risiko Tenor Panjang
Walaupun cicilan dengan tenor panjang sering kali terlihat menarik karena angsuran bulanannya lebih rendah, ada beberapa risiko yang perlu Anda pertimbangkan:
- Biaya Bunga Lebih Tinggi: Sebagian besar pembayaran pada tahun-tahun awal KPR akan digunakan untuk bunga, bukan pokok pinjaman.
- Ketergantungan Utang: Dengan tenor panjang, Anda terikat dalam kewajiban finansial selama dua dekade, yang dapat menghambat fleksibilitas keuangan Anda.
- Nilai Properti Bisa Stagnan: Jika Anda membeli rumah untuk investasi, ada kemungkinan nilai properti tidak meningkat seiring waktu, sehingga total bunga yang Anda bayar menjadi tidak sebanding dengan keuntungan yang diharapkan.