Kebijakan TKDN adalah bagian dari strategi pemerintah untuk memperkuat ekonomi lokal.Â
Persyaratan ini membuat produsen asing tidak hanya menjadikan Indonesia sebagai pasar tetapi juga mendukung pengembangan sektor industri lokal, baik melalui penggunaan tenaga kerja, bahan baku, maupun infrastruktur lokal.Â
Berdasarkan kebijakan ini, produk elektronik yang dijual di Indonesia harus memiliki minimal 35% komponen lokal, sehingga perusahaan yang ingin meluncurkan produknya harus mencari cara untuk memenuhi syarat ini.
Sektor teknologi Indonesia diharapkan dapat tumbuh dengan adanya kebijakan TKDN.Â
Selain memberikan peluang investasi, kebijakan ini membuka kesempatan bagi pelaku industri lokal untuk bermitra dengan perusahaan teknologi global, serta menciptakan lapangan kerja bagi tenaga kerja Indonesia.Â
Namun, untuk mencapai hal ini, tantangan besar tetap ada, terutama dalam membangun rantai pasokan lokal yang dapat memenuhi kebutuhan perusahaan multinasional seperti Apple.
Perbandingan Investasi Apple di Indonesia dan Vietnam
Perbedaan signifikan dalam nilai investasi Apple di Indonesia dan Vietnam dapat dilihat dari strategi yang diambil oleh perusahaan.Â
Di Indonesia, Apple hanya melakukan investasi dalam jumlah terbatas, sementara di Vietnam mereka berinvestasi dalam skala besar untuk membangun ekosistem yang mendukung proses produksi mereka.
Vietnam menjadi pilihan utama Apple di Asia berkat beberapa faktor strategis, seperti dukungan pemerintah, kemudahan akses terhadap bahan baku, dan adanya rantai pasokan yang sudah terbentuk.Â
Hal ini memungkinkan Apple dan perusahaan teknologi lainnya untuk menekan biaya produksi karena bahan baku serta komponen yang dibutuhkan tersedia secara lokal dalam satu klaster industri.Â
Sebaliknya, di Indonesia, ekosistem rantai pasokan yang diperlukan masih dalam tahap pengembangan, dan hanya ada sedikit pemasok lokal yang mampu memenuhi standar Apple.