Tanda lain bahwa temanmu mungkin tidak akan mengembalikan pinjaman adalah ketika mereka tidak transparan tentang untuk apa uang tersebut akan digunakan.Â
Jika alasan mereka terasa ambigu atau tidak jelas, ada kemungkinan mereka tidak memiliki rencana konkret untuk mengembalikan pinjaman.
Contoh Kurang Transparansi
Misalnya, seorang teman meminjam uang dengan alasan "kebutuhan mendesak" tanpa memberikan detail lebih lanjut.Â
Setelah beberapa waktu, kamu mungkin melihat mereka menggunakan uang tersebut untuk hal-hal yang tidak penting, seperti berbelanja barang mewah atau pergi liburan.Â
Kurangnya transparansi ini bisa menjadi indikasi bahwa mereka tidak menganggap serius pengembalian pinjaman tersebut.
Bagaimana Menghindari Situasi di Mana Pinjaman Tidak Dikembalikan?
Meski niatmu mungkin baik dalam membantu teman atau keluarga, penting untuk melindungi diri dari situasi di mana uang yang kamu pinjamkan tidak dikembalikan.Â
Ada beberapa langkah yang bisa kamu ambil untuk meminimalkan risiko.
1. Tetapkan Batasan yang Jelas
Sebelum memberikan pinjaman, pastikan kamu menetapkan batasan yang jelas. Jangan ragu untuk meminta perencanaan pembayaran yang konkret dari orang yang meminjam.Â
Hal ini penting agar kamu memiliki pegangan mengenai kapan dan bagaimana uang tersebut akan dikembalikan.
Contoh Penetapan Batasan
Kamu bisa meminta temanmu untuk menyetujui jadwal pembayaran, seperti mengembalikan sebagian uang setiap bulan. Jika mereka tidak bisa menyetujui persyaratan ini, maka lebih baik berpikir dua kali sebelum memberikan pinjaman.
2. Jangan Meminjamkan Uang yang Kamu Tidak Siap Kehilangan
Satu aturan penting dalam memberikan pinjaman adalah hanya memberikan jumlah yang kamu sendiri siap kehilangan.Â