Layanan kesehatan yang idealnya merupakan hak dasar setiap orang, kini lebih sering dianggap sebagai produk yang hanya bisa dinikmati oleh mereka yang mampu membayar.Â
Situasi ini membuat banyak orang, terutama di negara-negara berkembang, tidak mendapatkan akses kesehatan yang memadai.
Pekerjaan pun tidak lepas dari pengaruh kapitalisme. Banyak orang terjebak dalam pekerjaan yang tidak mereka sukai hanya demi mendapatkan uang. Kebutuhan akan uang untuk bertahan hidup membuat kita seolah terjebak dalam roda yang terus berputar.Â
Para kapitalis, dengan kendali mereka atas perusahaan besar dan sumber daya, memegang kendali atas kehidupan kita.Â
Akhirnya, kita tidak lagi bekerja untuk kepuasan pribadi atau pengembangan diri, melainkan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan dasar yang dikendalikan oleh para elit kapitalis.
Revolusi Kendaraan Listrik: Kemajuan atau Jebakan Kapitalisme?
Salah satu contoh menarik dari pengaruh kapitalisme dalam kehidupan modern adalah meningkatnya penggunaan kendaraan listrik.Â
Tren ini dipopulerkan oleh perusahaan seperti Tesla, yang dipimpin oleh Elon Musk. Tesla dianggap sebagai pelopor kendaraan masa depan yang ramah lingkungan dan hemat biaya.Â
Dalam waktu singkat, perusahaan-perusahaan otomotif besar lainnya pun ikut berkompetisi dalam produksi kendaraan listrik, dan tren ini mulai merambah negara-negara seperti Indonesia.
Namun, di balik inovasi ini, ada sisi gelap yang perlu kita perhatikan. Di satu sisi, kendaraan listrik memang dapat membantu mengurangi emisi karbon dan ketergantungan pada bahan bakar fosil.Â
Namun, di sisi lain, teknologi ini menciptakan ketergantungan baru pada energi listrik. Jika hampir semua aktivitas kita bergantung pada listrik, bayangkan jika suatu saat terjadi krisis energi listrik.Â
Kapitalis yang mengendalikan pasokan energi listrik ini memiliki kendali penuh atas hidup kita, dan dampak jangka panjangnya bisa sangat serius.