Dalam situasi seperti ini, memiliki sumber pemasukan tambahan menjadi sangat penting.
Contoh Penerapan
Mari kita ambil contoh seorang pekerja kantoran dengan gaji Rp5 juta per bulan. Jika pengeluaran bulanan mereka meningkat menjadi Rp7 juta, jelas ada gap sebesar Rp2 juta yang harus ditutupi.Â
Jika pekerja tersebut memiliki usaha sampingan, seperti berjualan online atau menjadi driver ojek online di akhir pekan, mereka dapat dengan mudah menutup gap tersebut tanpa harus berutang atau mengorbankan kebutuhan lainnya.
Mengurangi Risiko Finansial
Ketidakpastian dalam Pekerjaan
Mengandalkan satu pekerjaan saja ibarat bertaruh nasib. Jika pekerjaan tersebut hilang---entah karena PHK, perusahaan bangkrut, atau kondisi ekonomi yang tidak stabil---maka pemasukan kita akan otomatis berhenti.Â
Di Indonesia, kasus PHK massal bukanlah hal yang langka. Sebagai contoh, di tahun 2020, Kementerian Ketenagakerjaan mencatat sekitar 3,5 juta pekerja terkena PHK atau dirumahkan. Bagi mereka yang hanya memiliki satu sumber pemasukan, situasi ini dapat menjadi pukulan telak.
Membangun Jaring Keamanan Finansial
Dengan memiliki usaha sampingan, kita dapat mendapatkan pemasukan lain yang dapat membantu ketika pekerjaan utama hilang.Â
Mengandalkan satu pekerjaan saja memang memberi kita fokus, tetapi juga menempatkan kita dalam posisi yang rentan. Kita mungkin berharap yang terbaik dari pekerjaan utama kita, tetapi selalu penting untuk menyiapkan rencana cadangan.
Misalnya, seseorang yang memiliki usaha kecil, seperti jualan makanan online, akan memiliki cadangan dana yang bisa membantu mereka jika situasi darurat muncul.Â
Dengan memiliki lebih dari satu sumber penghasilan, kita dapat melindungi diri dari risiko finansial yang bisa datang kapan saja, sehingga kita tidak terjebak dalam situasi keuangan yang sulit.
Menyiapkan Dana Darurat
Pentingnya Dana Darurat
Dana darurat berfungsi sebagai jaring pengaman untuk menghadapi kondisi tak terduga, seperti sakit, kecelakaan, atau kehilangan pekerjaan. Jumlah ideal untuk dana darurat adalah setara dengan 3 hingga 6 bulan pengeluaran bulanan.Â
Sebagai contoh, jika pengeluaran bulanan Anda mencapai Rp5 juta, maka Anda sebaiknya memiliki dana darurat antara Rp15 juta hingga Rp30 juta.