Akibatnya, masyarakat menjadi semakin sulit untuk meningkatkan taraf hidup mereka.
2. Dampak pada Sistem Perbankan
Fenomena ini juga berdampak pada sistem perbankan. Dengan saldo tabungan yang terus berkurang, bank mungkin menghadapi masalah likuiditas, terutama jika masyarakat semakin sering menarik simpanan mereka.Â
Hal ini bisa menyebabkan peningkatan ketergantungan bank pada sumber pendanaan lain, seperti kredit atau pinjaman antarbank, yang pada akhirnya bisa berdampak pada stabilitas keuangan perbankan itu sendiri.
Bank juga cenderung menjadi lebih berhati-hati dalam memberikan pinjaman, terutama kepada segmen masyarakat yang dianggap berisiko tinggi atau yang memiliki saldo tabungan yang kecil.Â
Akibatnya, akses kredit bagi masyarakat menengah ke bawah bisa semakin terbatas.
3. Penurunan Konsumsi dan Pertumbuhan Ekonomi
Penurunan tabungan juga bisa berdampak pada penurunan konsumsi masyarakat.Â
Ketika seseorang terpaksa menggunakan tabungan mereka untuk memenuhi kebutuhan dasar, mereka cenderung menunda atau membatasi pembelian barang dan jasa non-esensial.Â
Ini berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi, terutama di sektor konsumsi.
Kurangnya konsumsi masyarakat berarti lebih sedikit permintaan barang dan jasa, yang pada akhirnya bisa memperlambat pemulihan ekonomi dari krisis atau resesi.Â
Pengurangan konsumsi ini juga bisa memicu lebih banyak PHK, menciptakan lingkaran setan yang memperburuk kondisi ekonomi.
Harapan untuk Pemulihan Ekonomi dan Kesehatan Tabungan
Meskipun kondisi saat ini tampak suram, ada harapan bahwa situasi ekonomi bisa membaik dalam beberapa tahun ke depan. Sejumlah faktor yang bisa mendorong pemulihan antara lain: