Akibatnya, masyarakat terpaksa menggunakan tabungan mereka untuk menutupi selisih antara pendapatan dan pengeluaran.
Sejak pandemi dan ketidakstabilan ekonomi global, inflasi di Indonesia cenderung meningkat.Â
Barang-barang kebutuhan dasar seperti makanan, bahan bakar, dan biaya transportasi mengalami kenaikan harga yang signifikan, menambah tekanan pada anggaran rumah tangga.
4. Kebutuhan Darurat yang Tidak Terduga
Banyak keluarga juga terpaksa menarik tabungan mereka untuk menghadapi kebutuhan darurat yang tidak terduga, seperti biaya kesehatan, perbaikan rumah, atau kendaraan.Â
Kurangnya asuransi atau perlindungan keuangan lainnya memaksa banyak orang untuk mengandalkan tabungan pribadi mereka ketika keadaan darurat muncul.
Misalnya, selama pandemi, banyak keluarga yang harus menanggung biaya pengobatan atau isolasi mandiri, sementara asuransi atau bantuan kesehatan dari pemerintah tidak mencukupi.
Dampak Jangka Panjang Fenomena Mantab
Penurunan saldo tabungan secara luas tentu membawa dampak signifikan, baik bagi individu maupun perekonomian secara keseluruhan. Beberapa dampak yang muncul antara lain:
1. Kehilangan Jaringan Keamanan Finansial
Tabungan biasanya berfungsi sebagai jaringan keamanan finansial bagi banyak orang.Â
Ketika tabungan berkurang, individu dan keluarga menjadi lebih rentan terhadap guncangan ekonomi atau kejadian tak terduga.Â
Kehilangan pekerjaan atau kenaikan harga barang bisa menjadi masalah yang jauh lebih besar ketika seseorang tidak memiliki cukup dana cadangan untuk menanganinya.
Dalam jangka panjang, hilangnya tabungan ini juga bisa mengurangi kesempatan bagi seseorang untuk melakukan investasi, baik untuk pendidikan anak, usaha baru, maupun rencana pensiun.Â