Doom spending memiliki dampak yang signifikan terhadap kondisi keuangan generasi muda.Â
Pengeluaran yang tidak terkendali bisa membuat mereka terjebak dalam utang, terutama dengan kemudahan akses pinjaman dari fitur-fitur seperti BNPL atau kartu kredit.Â
Dalam jangka panjang, hal ini bisa menghambat kemampuan mereka untuk menabung, berinvestasi, atau bahkan membeli aset penting seperti rumah atau kendaraan.
Lebih dari itu, doom spending juga berdampak pada kesehatan mental.Â
Ketika seseorang menyadari bahwa mereka telah menghabiskan uang secara berlebihan dan menghadapi kesulitan keuangan, perasaan stres dan cemas akan semakin meningkat.Â
Lingkaran setan ini terus berputar, di mana stres ekonomi mendorong perilaku doom spending, dan doom spending pada akhirnya memperburuk stres ekonomi tersebut.
Peran Pemerintah dan Solusi untuk Mengatasi Doom Spending
Mengatasi fenomena doom spending bukanlah hal yang mudah, namun ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk meminimalkan dampaknya.Â
Pemerintah memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas perekonomian agar generasi muda tidak merasa pesimis tentang masa depan mereka.Â
Salah satu caranya adalah dengan menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi generasi muda, sehingga mereka memiliki stabilitas finansial yang lebih baik dan tidak mudah terjebak dalam perilaku konsumtif yang berlebihan.
Selain itu, peningkatan literasi keuangan juga menjadi kunci untuk mengatasi masalah ini.Â
Edukasi tentang pentingnya menabung, berinvestasi, dan mengelola pengeluaran dengan bijak perlu ditanamkan sejak dini.Â