Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Malang, suka menulis tentang ekonomi dan puisi, pegiat literasi keuangan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Doom Spending, Ketika Stres Ekonomi Membuat Gen Z dan Milenial Boros Tanpa Kendali

1 Oktober 2024   06:00 Diperbarui: 1 Oktober 2024   07:49 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Doom spending memiliki dampak yang signifikan terhadap kondisi keuangan generasi muda. 

Pengeluaran yang tidak terkendali bisa membuat mereka terjebak dalam utang, terutama dengan kemudahan akses pinjaman dari fitur-fitur seperti BNPL atau kartu kredit. 

Dalam jangka panjang, hal ini bisa menghambat kemampuan mereka untuk menabung, berinvestasi, atau bahkan membeli aset penting seperti rumah atau kendaraan.

Lebih dari itu, doom spending juga berdampak pada kesehatan mental. 

Ketika seseorang menyadari bahwa mereka telah menghabiskan uang secara berlebihan dan menghadapi kesulitan keuangan, perasaan stres dan cemas akan semakin meningkat. 

Lingkaran setan ini terus berputar, di mana stres ekonomi mendorong perilaku doom spending, dan doom spending pada akhirnya memperburuk stres ekonomi tersebut.

Peran Pemerintah dan Solusi untuk Mengatasi Doom Spending

Mengatasi fenomena doom spending bukanlah hal yang mudah, namun ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk meminimalkan dampaknya. 

Pemerintah memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas perekonomian agar generasi muda tidak merasa pesimis tentang masa depan mereka. 

Salah satu caranya adalah dengan menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi generasi muda, sehingga mereka memiliki stabilitas finansial yang lebih baik dan tidak mudah terjebak dalam perilaku konsumtif yang berlebihan.

Selain itu, peningkatan literasi keuangan juga menjadi kunci untuk mengatasi masalah ini. 

Edukasi tentang pentingnya menabung, berinvestasi, dan mengelola pengeluaran dengan bijak perlu ditanamkan sejak dini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun