Jika sejak awal Pak Rama memahami bahwa uang hanya alat, ia mungkin akan lebih fokus pada bagaimana uang tersebut bisa membiayai kebutuhan hidupnya dan memberikan kebahagiaan bagi keluarganya, bukan semata-mata menumpuk kekayaan.
2. Pikirkan Jangka Panjang, Bukan Jangka Pendek
Mindset kedua adalah pentingnya berpikir jangka panjang. Banyak dari kita terbiasa berpikir hanya untuk kebutuhan saat ini atau beberapa bulan ke depan.Â
Contohnya, ketika seseorang langsung menghabiskan gaji pertama mereka untuk membeli gadget terbaru atau makan di restoran mewah, tanpa ada tabungan atau investasi yang jelas.Â
Pola pikir jangka pendek seperti ini membuat masa depan keuangan kita rentan.
Mengubah mindset menjadi berpikir jangka panjang berarti menyadari bahwa keputusan finansial yang kita ambil saat ini akan berdampak besar pada masa depan.Â
Misalnya, jika seorang fresh graduate memutuskan untuk menabung sebagian gajinya dan menginvestasikan sisanya dalam reksa dana, ia akan memetik hasil dari investasi tersebut dalam beberapa tahun ke depan.Â
Pada akhirnya, keputusan-keputusan kecil yang diambil dengan pola pikir jangka panjang dapat membawa kesejahteraan finansial yang lebih besar di masa depan.
Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa hanya sekitar 29,66% penduduk Indonesia yang melek finansial pada tahun 2019.Â
Hal ini menunjukkan bahwa banyak dari kita masih belum memikirkan masa depan keuangan secara serius. Penting untuk mengubah pola pikir ini agar kita bisa mempersiapkan masa depan yang lebih baik.
3. Semua Orang Bisa Belajar
Mindset ketiga adalah keyakinan bahwa semua orang bisa belajar tentang keuangan.Â