Bagi banyak orang, traveling bukan lagi sekadar kegiatan mewah, tetapi kebutuhan untuk menjaga kesehatan mental.
2. FOMO (Fear of Missing Out)
Media sosial memegang peran penting dalam mendorong masyarakat untuk tetap berlibur, meskipun kondisi keuangan tidak ideal.Â
Di era digital, orang sering kali merasa tertinggal jika mereka tidak melakukan aktivitas yang sama dengan teman atau kerabat mereka.Â
FOMO atau takut ketinggalan inilah yang mendorong banyak orang untuk tetap berlibur meskipun harus menggunakan tabungan atau bahkan berutang.
3. Harga yang Terjangkau dan Kemudahan Akses
Kemajuan teknologi dan munculnya platform travel online telah memudahkan masyarakat untuk mencari promo dan penawaran perjalanan yang lebih murah.Â
Tiket pesawat, hotel, hingga paket liburan sering kali ditawarkan dengan harga yang lebih terjangkau, sehingga membuat liburan terasa lebih ‘mungkin’ dilakukan oleh berbagai lapisan masyarakat.
Manajemen Keuangan yang Bijak untuk Traveling
Meski demikian, penting untuk tetap bijak dalam mengelola keuangan, terutama ketika merencanakan liburan.Â
Liburan yang tidak terencana dengan baik bisa berujung pada masalah finansial yang lebih besar, terutama jika menggunakan utang untuk membiayai perjalanan.Â
Berikut adalah beberapa tips yang bisa diterapkan untuk merencanakan liburan tanpa merusak kondisi keuangan:
1. Buat Tabungan Khusus untuk Liburan
Salah satu cara paling efektif untuk memastikan bahwa liburan tidak membebani keuangan adalah dengan membuat tabungan khusus untuk liburan.Â
Menyisihkan 10% dari pendapatan setiap bulan untuk dimasukkan ke dalam tabungan ini dapat membantu Anda merencanakan liburan dengan lebih baik tanpa mengganggu anggaran kebutuhan sehari-hari.