Seiring dengan berjalannya waktu, saat kita meniti karir dan mendapatkan penghasilan pertama setelah lulus sekolah atau kuliah, kita sering kali merasa memiliki pendapatan yang cukup besar.Â
Pada titik ini, muncul tantangan: bagaimana mengatur uang dengan bijak?Â
Masalah pengelolaan keuangan ini tidak hanya terjadi ketika kita baru saja bekerja, tetapi juga terus berlanjut seiring dengan naiknya gaji atau tambahan penghasilan, seperti ketika mendapatkan promosi, bonus, atau rezeki nomplok.Â
Seringkali, kita terbiasa dengan gaya hidup yang lebih mahal, yang akhirnya menjerumuskan kita ke dalam fenomena yang disebut "Lifestyle Creep."
Apa itu Lifestyle Creep?
Lifestyle creep adalah fenomena di mana pengeluaran kita meningkat seiring dengan bertambahnya pendapatan, terutama untuk hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu penting.Â
Dengan kata lain, ketika pendapatan kita naik, alih-alih tetap mempertahankan gaya hidup sederhana, kita justru cenderung meningkatkan pengeluaran tanpa disadari.Â
Misalnya, makanan yang lebih hemat dan pakaian diskon tidak lagi menarik.Â
Uang ekstra yang kita peroleh malah sering kali digunakan untuk pengeluaran yang bersifat jangka pendek, sementara investasi dan tabungan sering terabaikan.
Ungkapan "semakin banyak uang yang didapat, semakin banyak yang dihabiskan" bukanlah sekadar mitos.Â
Kenyataannya, begitu pendapatan kita naik, kita sulit menahan godaan untuk tidak meningkatkan pengeluaran.Â
Salah satu alasan utamanya adalah saldo rekening yang tampak lebih besar memberi kita ilusi bahwa kita mampu membeli lebih banyak, padahal tanpa perencanaan, uang itu bisa habis dengan cepat.
Mengapa Lifestyle Creep Berbahaya?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!