Menghindari lifestyle creep bukanlah hal yang mustahil. Kesadaran adalah langkah pertama untuk mengatasi masalah ini.Â
Penting bagi kita untuk mengenali tanda-tanda lifestyle creep dalam kehidupan sehari-hari, seperti kebiasaan makan di luar yang semakin sering, membeli gadget baru setiap tahun, atau merasa "pantas" membeli barang mewah setiap kali mendapatkan bonus atau kenaikan gaji.
Selain kesadaran, disiplin dalam hal pengeluaran dan investasi jangka panjang juga sangat penting.Â
Mulailah dengan membuat anggaran yang jelas, dan pastikan untuk memprioritaskan tabungan dan investasi daripada belanja konsumtif.Â
Dengan cara ini, kita dapat memastikan bahwa pendapatan tambahan yang kita peroleh tidak hanya memberikan kepuasan jangka pendek, tetapi juga membantu mencapai tujuan finansial jangka panjang.
Menghindari Lifestyle Creep pada Masa Pra-Pensiun
Lifestyle creep tidak hanya dialami oleh kaum muda, tetapi juga mereka yang sudah mendekati usia pensiun.Â
Ketika cicilan rumah sudah lunas, anak-anak sudah mandiri, dan pendapatan berada di puncak, godaan untuk menghabiskan uang ekstra semakin besar.Â
Pada usia 50-an atau 60-an, banyak orang yang akhirnya memutuskan untuk membeli mobil baru atau menghabiskan uang untuk liburan mewah.Â
Namun, jika tidak direncanakan dengan baik, pengeluaran ini bisa menggerogoti dana pensiun dan membuat mereka kesulitan mempertahankan gaya hidup yang sama di masa tua.
Cara Mengatasi Lifestyle Creep
Berikut beberapa langkah praktis yang bisa dilakukan untuk mengatasi lifestyle creep:
Membuat Rencana Keuangan yang Jelas: Buatlah anggaran yang mencakup semua kebutuhan pokok, tabungan, dan investasi. Pastikan untuk menyisihkan sebagian besar pendapatan tambahan untuk tujuan jangka panjang, seperti dana pensiun atau investasi.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!