Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Lifestyle Creep, Tantangan Finansial yang Sering Tidak Disadari

8 September 2024   06:00 Diperbarui: 10 September 2024   07:31 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI lifestyle creep | Freepik

Masalah lifestyle creep sering kali datang perlahan, tanpa disadari, terutama saat kita merasa pendapatan kita semakin besar. 

Namun, ketika kita tidak berhati-hati, fenomena ini bisa menjerumuskan kita pada kesulitan finansial di masa depan. 

Misalnya, bonus tahunan, Tunjangan Hari Raya (THR), atau penghasilan tambahan dari pekerjaan sampingan mungkin dianggap sebagai "uang jajan," padahal tanpa perencanaan yang matang, uang ini dapat habis begitu saja. 

Lebih parah lagi, ketika kita terlalu terbiasa dengan pengeluaran tinggi, kita mungkin akan kesulitan menurunkan gaya hidup jika suatu saat pendapatan menurun atau ada kebutuhan mendesak.

Efek lifestyle creep semakin parah ketika kita tidak siap untuk mengelola pendapatan tambahan tersebut dengan bijak. 

Tanpa rencana yang jelas, kita berisiko menghabiskan uang untuk hal-hal yang memberikan kepuasan jangka pendek, tetapi merugikan jangka panjang. 

Fenomena ini sering dialami oleh banyak orang, terutama saat pendapatan mereka tiba-tiba meningkat.

Dampak Lifestyle Creep

Satu tanda utama dari lifestyle creep adalah perubahan pola pikir dan perilaku yang membuat kita merasa bahwa pengeluaran untuk barang-barang tidak penting adalah hak, bukan pilihan. 

Inilah yang sering terjadi saat kita menerima kenaikan gaji atau pendapatan tambahan: uang tersebut habis begitu saja tanpa rencana jelas. 

Uang ekstra seharusnya dapat menjadi alat untuk mencapai tujuan keuangan kita, seperti membayar cicilan rumah, mempersiapkan pensiun, atau menginvestasikan dana untuk masa depan. 

Namun, sayangnya, uang tersebut seringkali dihabiskan untuk hal-hal yang hanya memberikan kepuasan sementara, seperti gadget baru, liburan mewah, atau mobil yang lebih mahal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun