Ketika berbicara tentang keuangan pribadi, banyak orang merasa terintimidasi oleh angka-angka besar dan keputusan investasi yang rumit.Â
Namun, realitasnya adalah bahwa membangun kekayaan tidak selalu memerlukan langkah besar atau investasi yang sangat berisiko.Â
Sebaliknya, kekayaan sering kali dibangun dari kebiasaan-kebiasaan kecil yang dilakukan secara konsisten.Â
Salah satu konsep yang sangat populer dalam hal ini adalah Latte Factor, yang dipopulerkan oleh David Bach.
Apa Itu Latte Factor?
Latte Factor adalah teori yang mengajarkan bahwa menabung sedikit demi sedikit secara rutin bisa membuat seseorang menjadi kaya seiring waktu.Â
Konsep ini dinamakan demikian karena Bach menggunakan contoh membeli latte atau kopi susu, yang sering kali dianggap sebagai barang murah dan menjadi bagian dari rutinitas harian banyak orang.Â
Ide dasarnya adalah jika uang yang biasanya digunakan untuk membeli latte ini disimpan dan diinvestasikan, maka dalam jangka panjang, jumlahnya bisa tumbuh menjadi sangat besar.
Misalnya, satu gelas latte atau minuman lainnya yang kita beli setiap hari mungkin harganya sekitar Rp25.000. Jika kita membeli minuman tersebut setiap hari, dalam sebulan kita akan menghabiskan sekitar Rp750.000.Â
Sekarang bayangkan jika uang tersebut tidak dibelanjakan, melainkan disimpan dan diinvestasikan. Dalam waktu yang lama, investasi ini bisa tumbuh menjadi jumlah yang luar biasa besar.Â
Jika kita menginvestasikan uang tersebut ke reksa dana saham dengan rata-rata imbal hasil 14% per tahun, dan kita melakukannya selama 40 tahun ke depan, uang Rp25.000 sehari itu bisa tumbuh menjadi lebih dari Rp16 miliar.