Jika kita merasa hidup mulai terasa monoton, ada dua strategi yang bisa diterapkan: break dan diversify. Break atau jeda berarti mengambil waktu sejenak dari rutinitas yang biasa kita jalani.Â
Jeda ini bisa berupa liburan singkat, cuti dari pekerjaan, atau bahkan sekadar mengambil waktu untuk diri sendiri di rumah.Â
Tujuannya adalah untuk memberi otak kita waktu untuk "reset" dan mengembalikan sensitivitas kita terhadap hal-hal yang kita anggap biasa.
Jeda ini juga bisa dilakukan secara mental. Kita bisa mencoba membayangkan bagaimana hidup kita tanpa hal-hal yang kita anggap biasa.Â
Misalnya, bayangkan jika Anda tidak lagi memiliki rumah, keluarga, atau pekerjaan. Dengan membayangkan kehilangan ini, kita bisa meningkatkan rasa syukur dan apresiasi terhadap apa yang kita miliki saat ini.Â
Ketika kita kembali ke rutinitas setelah jeda, kita mungkin akan melihat hidup dengan perspektif yang baru dan lebih menghargai hal-hal kecil yang sebelumnya kita anggap remeh.
Selain itu, diversify atau menambahkan variasi dalam hidup kita adalah cara lain untuk mengatasi kebosanan.Â
Variasi ini tidak harus berarti perubahan besar. Hal-hal kecil seperti mencoba aktivitas baru, belajar keterampilan baru, atau bahkan sekadar mengubah urutan rutinitas harian bisa memberi dampak yang signifikan.
Variasi ini membantu kita untuk tetap merasa segar dan termotivasi, serta menghindari perasaan stagnan.
Kesimpulan: Merangkul Perubahan untuk Kebahagiaan yang Lebih Besar
Memahami dinamika kebahagiaan di berbagai fase kehidupan dapat membantu kita mengatasi kebosanan yang mungkin muncul, terutama di usia paruh baya.Â
Kita perlu menerima bahwa kebosanan dan perasaan stagnasi adalah bagian dari hidup, tetapi dengan mengambil langkah-langkah untuk menambahkan variasi dan mengambil jeda dari rutinitas, kita bisa meningkatkan kebahagiaan kita.