Stres di tempat kerja telah menjadi perhatian utama dalam beberapa tahun terakhir, terutama bagi pekerja kelas menengah.Â
Dalam dunia kerja yang semakin dinamis, berbagai faktor berkontribusi pada tingkat stres yang tinggi di kalangan pekerja ini.Â
Lingkungan kerja yang toksik, kompetisi yang tidak sehat, serta perubahan kondisi geopolitik dan geoekonomi adalah beberapa penyebab utama.Â
Selain itu, perubahan kebijakan ketenagakerjaan seperti yang diatur dalam Undang-Undang Cipta Kerja (Ciptaker) juga memainkan peran penting.Â
Lingkungan Kerja Toksik dan Kompetisi yang Tidak Sehat
Lingkungan kerja yang toksik merupakan salah satu penyebab utama stres di tempat kerja.Â
Lingkungan semacam ini sering ditandai dengan adanya budaya kerja yang kompetitif secara ekstrem, di mana rekan kerja diperlakukan sebagai pesaing ketimbang sebagai mitra.Â
Di banyak perusahaan, kompetisi ini bisa menciptakan tekanan yang sangat besar bagi individu untuk selalu tampil lebih baik daripada rekan-rekannya.
Tekanan ini sering kali datang dalam bentuk tuntutan untuk mencapai target yang tidak realistis, perbandingan terus-menerus dengan kinerja rekan kerja, dan kurangnya dukungan dari manajemen.Â
Selain itu, adanya konflik interpersonal yang tidak terselesaikan juga dapat memperburuk suasana kerja.Â
Lingkungan kerja yang seperti ini tidak hanya merusak moral dan kepuasan kerja, tetapi juga dapat menyebabkan burnout, yang pada akhirnya berdampak pada produktivitas.