Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Malang, suka menulis tentang ekonomi dan puisi, pegiat literasi keuangan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Stres pada Pekerja Kelas Menengah: Memahami Konsekuensi dari Kompetisi Kerja dan Kebijakan Ketenagakerjaan

18 Agustus 2024   06:00 Diperbarui: 18 Agustus 2024   06:04 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi stres pada pekerja. sumber: freepik

Hal ini dapat memperburuk stres yang mereka alami dan membuat transisi menuju pekerjaan baru menjadi lebih sulit.

Untuk mengatasi masalah ini, penting bagi pemerintah untuk memperluas jangkauan dan efektivitas program bantuan sosial. 

Program yang ada harus dirancang untuk memenuhi kebutuhan pekerja dari berbagai latar belakang dan tingkat pendapatan, dengan fokus pada memberikan dukungan yang lebih baik selama masa transisi.

Solusi untuk Mengurangi Stres di Tempat Kerja

Mengatasi stres di tempat kerja memerlukan pendekatan yang holistik dan melibatkan berbagai pihak. 

Berikut adalah beberapa solusi yang dapat diterapkan untuk mengurangi stres di kalangan pekerja kelas menengah:

  1. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Mendukung:Perusahaan harus berusaha menciptakan lingkungan kerja yang mendukung dan inklusif. Ini termasuk mengurangi kompetisi yang tidak sehat, menyelesaikan konflik interpersonal secara konstruktif, dan menyediakan dukungan emosional serta sumber daya bagi karyawan. Program kesejahteraan karyawan yang komprehensif, seperti konseling dan pelatihan manajemen stres, dapat membantu mengatasi burnout dan meningkatkan kesejahteraan keseluruhan.

  2. Mengelola Ketidakpastian Ekonomi:Perusahaan dan pekerja perlu mengembangkan strategi untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi. Diversifikasi pendapatan dan investasi dalam pelatihan keterampilan baru dapat membantu pekerja menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi pasar. Selain itu, perusahaan dapat bekerja sama dengan pihak terkait untuk memastikan bahwa mereka memiliki rencana darurat yang dapat diaktifkan dalam situasi krisis.

  3. Reformasi Kebijakan Ketenagakerjaan:Reformasi kebijakan ketenagakerjaan, termasuk Undang-Undang Ciptaker, perlu diimbangi dengan perlindungan yang memadai bagi pekerja. Pemerintah harus memastikan bahwa perubahan kebijakan tidak mengorbankan kesejahteraan pekerja dan bahwa ada jaring pengaman sosial yang cukup untuk mendukung mereka yang terkena dampak.

  4. Peningkatan Akses ke Bantuan Sosial:Untuk meningkatkan akses ke bantuan sosial, pemerintah perlu memperluas cakupan program-program yang ada dan memastikan bahwa mereka dapat diakses oleh pekerja dari berbagai lapisan masyarakat. Pendekatan yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan pekerja dapat membantu mengurangi dampak negatif dari kehilangan pekerjaan.

  5. Pendidikan dan Pelatihan:Pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan sangat penting untuk membantu pekerja menyesuaikan diri dengan perubahan pasar kerja. Program pelatihan yang fokus pada keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar dapat membantu pekerja kelas menengah mempertahankan dan meningkatkan daya saing mereka.

Kesimpulan

Stres pada pekerja kelas menengah merupakan masalah yang kompleks dan multifaset, dipengaruhi oleh lingkungan kerja yang toksik, kompetisi yang tidak sehat, perubahan geopolitik dan geoekonomi, serta perubahan kebijakan ketenagakerjaan seperti yang diatur dalam Undang-Undang Cipta Kerja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun