Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Malang, suka menulis tentang ekonomi dan puisi, pegiat literasi keuangan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kecanduan Makanan Manis, Fakta atau Mitos?

5 Agustus 2024   06:00 Diperbarui: 5 Agustus 2024   08:34 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi makanan manis. sumber: freepik

Dopamin adalah zat kimia di otak yang dilepaskan oleh neuron atau sistem saraf, dan fungsi utamanya adalah memberikan sinyal atau rangsangan positif serta perasaan bahagia. 

Inilah sebabnya mengapa kita merasa bahagia setelah mengonsumsi makanan manis.

Peran Dopamin dan Sistem Reward Otak

Dopamin memiliki peran kunci dalam sistem reward otak kita. Sistem reward ini adalah mekanisme biologis yang mendorong kita untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup kita. 

Ketika kita melakukan sesuatu yang memberikan keuntungan, seperti makan makanan bergizi atau berolahraga, otak kita melepaskan dopamin, yang membuat kita merasa baik dan mendorong kita untuk mengulangi perilaku tersebut.

Namun, masalah muncul ketika sistem reward ini disalahgunakan oleh makanan yang tinggi gula. 

Minum atau makan makanan manis menyebabkan otak kita melepaskan dopamin dalam jumlah besar, lebih banyak daripada yang dilepaskan oleh aktivitas sehari-hari yang normal. 

Hal ini menyebabkan perasaan bahagia yang kuat dan keinginan untuk mengulangi pengalaman tersebut. Inilah yang menyebabkan kita merasa ingin terus mengonsumsi makanan manis.

Kecanduan Makanan: Mitos atau Fakta?

Istilah "kecanduan makanan" masih menjadi perdebatan di kalangan ilmuwan. 

Beberapa ahli berpendapat bahwa kecanduan makanan, terutama makanan yang tinggi gula, mirip dengan kecanduan obat-obatan tertentu. 

Kecanduan pada jenis obat-obatan tertentu memang terbukti bisa terjadi, baik gula maupun zat psikotropika dari obat-obatan tertentu bisa meningkatkan hormon dopamin secara signifikan. 

Namun, apakah kita bisa benar-benar kecanduan makanan yang kita makan demi kelangsungan hidup?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun