Utang konsumtif seperti kartu kredit, pinjaman pribadi, atau cicilan barang seringkali menjadi beban yang berat. Prioritaskan untuk melunasi utang-utang ini terlebih dahulu sebelum mulai menabung atau berinvestasi.Â
Gunakan metode seperti snowball (melunasi utang dari yang terkecil terlebih dahulu) atau avalanche (melunasi utang dengan bunga tertinggi terlebih dahulu) untuk melunasi utang secara efektif.
3. Kurangnya Edukasi Keuangan
Banyak orang tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang pengelolaan keuangan. Untuk itu, penting untuk terus belajar dan mencari informasi tentang keuangan pribadi, investasi, dan perencanaan keuangan.Â
Buku, seminar, atau kursus online bisa menjadi sumber yang baik untuk meningkatkan pengetahuan keuangan.
Memulai dengan Langkah Kecil
Saat memulai, jangan terlalu fokus pada jumlah uang yang bisa diinvestasikan.Â
Yang terpenting adalah membangun kebiasaan dan konsistensi. Menyisihkan 10% dari pendapatan mungkin terasa kecil, tetapi jika dilakukan dengan disiplin dan terus ditingkatkan, akan memberikan hasil yang signifikan dalam jangka panjang.
Fokus pada Tujuan Jangka Panjang
Setelah berhasil membangun kebiasaan menabung dan berinvestasi, langkah selanjutnya adalah meningkatkan tingkat tabungan dan fokus pada hasil investasi.Â
Banyak orang yang baru memulai investasi seringkali berharap mendapatkan return yang tinggi dalam waktu singkat.Â
Padahal, investasi yang baik adalah investasi yang dilakukan dengan konsistensi dan memiliki jangka waktu yang panjang.
Diversifikasi Investasi
Saat memulai, tidak perlu terlalu banyak melakukan diversifikasi. Fokus pada satu atau dua aset yang benar-benar dipahami, sambil terus belajar dan menambah pengetahuan.Â
Diversifikasi memang penting untuk mengurangi risiko, tetapi di tahap awal, konsentrasi pada aset yang sudah dipahami akan lebih efektif.