Mischel menemukan bahwa anak-anak yang dapat menunggu lebih lama sering menggunakan teknik distraksi seperti menutup mata, bersembunyi di bawah meja, atau membayangkan marshmallow sebagai sesuatu yang tidak terlalu menggugah selera.Â
Temuan ini menunjukkan bahwa teknik distraksi dan perubahan cara berpikir bisa membantu seseorang menunda kepuasan.
Dampak Menunda Kepuasan di Masa Depan
Hasil dari eksperimen ini menunjukkan dampak jangka panjang dari kemampuan menunda kepuasan.Â
Pada tahun 1981, Mischel melakukan tindak lanjut terhadap peserta eksperimen tersebut untuk melihat bagaimana perkembangan mereka.Â
Anak-anak yang mampu menunggu lebih lama menunjukkan hasil yang lebih baik dalam berbagai aspek kehidupan.Â
Mereka memiliki skor yang lebih tinggi dalam tes masuk perguruan tinggi, menunjukkan kompetensi sosial yang lebih baik, dan memiliki rasa percaya diri serta harga diri yang lebih tinggi.
Lebih jauh lagi, anak-anak yang bisa menunda kepuasan juga dinilai sebagai pribadi yang lebih dewasa oleh orang tua mereka.Â
Mereka cenderung lebih mampu mengelola stres, merencanakan masa depan, dan berpikir dengan logika, dibandingkan dengan mereka yang tidak mampu menunggu.Â
Selain itu, mereka memiliki risiko yang lebih rendah untuk mengalami masalah seperti narkoba atau perilaku adiktif lainnya serta perceraian.Â
Bahkan, studi ini menunjukkan bahwa setiap menit tambahan yang dihabiskan untuk menunda kepuasan saat masih anak-anak dapat mengurangi 0,2% indeks massa tubuh pada usia 30 tahun.
Pengaruh Latar Belakang Sosial dan Ekonomi
Walau eksperimen marshmallow memberikan wawasan penting, riset selanjutnya menunjukkan bahwa latar belakang sosial dan ekonomi juga mempengaruhi kemampuan seseorang untuk menunda kepuasan.Â