Kedua, setelah membangun kepercayaan, pelaku akan mencari alasan untuk meminta uang.Â
Alasan ini sering kali tidak logis atau terlalu mendesak, seperti biaya mendadak untuk situasi darurat atau kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi segera.Â
Pelaku sering kali menggunakan cerita yang emosional dan mendalam untuk membuat korban merasa tertekan dan terpaksa memberikan bantuan finansial.
Ketiga, pelaku mungkin memberikan informasi yang sulit atau tidak mungkin diverifikasi.Â
Mereka bisa mengklaim memiliki pekerjaan di perusahaan besar atau memiliki latar belakang yang mengesankan, tetapi sulit untuk memverifikasi kebenaran informasi tersebut.Â
Jika informasi yang diberikan sulit diverifikasi atau tidak konsisten, ini bisa menjadi tanda bahwa seseorang mungkin terlibat dalam love scamming.
Keempat, pelaku sering kali memberikan alasan yang berubah-ubah atau tidak konsisten ketika diminta untuk memverifikasi permintaan uang.Â
Jika Anda mencoba memverifikasi informasi atau alasan yang diberikan, pelaku mungkin memberikan alasan yang berubah-ubah atau tidak jelas. Hal ini dapat menunjukkan bahwa mereka tidak jujur dan sedang mencoba menutupi kebenaran.
Terakhir, pelaku sering kali menciptakan situasi darurat atau mendesak yang memerlukan uang segera. Mereka mungkin tiba-tiba membutuhkan uang untuk situasi mendesak yang tidak pernah muncul sebelumnya.Â
Biasanya, jika seseorang yang baru Anda kenal tiba-tiba meminta jumlah uang yang besar untuk kebutuhan mendesak, ini harus menjadi tanda peringatan.
Cara Menghindari Love Scamming
Menghindari love scamming memerlukan kewaspadaan dan penilaian kritis yang tajam.Â