Setelah rasa percaya ini terbentuk, pelaku mulai mencari kesempatan untuk meminta uang atau bantuan finansial dengan berbagai alasan yang sering kali terdengar mendesak atau sangat penting.
Love Scamming vs. Investasi Bodong
Meskipun love scamming dan investasi bodong sama-sama melibatkan penipuan, keduanya memiliki pendekatan dan tujuan yang berbeda.Â
Investasi bodong adalah bentuk penipuan di mana pelaku menawarkan peluang investasi yang tidak ada atau tidak sah dengan janji keuntungan yang sangat tinggi.Â
Dalam investasi bodong, pelaku berusaha menarik korban dengan janji keuntungan besar dari investasi yang tampaknya menguntungkan, padahal sebenarnya tidak ada investasi yang nyata.Â
Korban diminta untuk menginvestasikan uang mereka dengan harapan mendapatkan keuntungan besar, tetapi pada akhirnya, uang mereka hilang dan tidak ada investasi yang benar-benar terjadi.
Love scamming lebih fokus pada manipulasi emosional untuk mendapatkan uang, sementara investasi bodong lebih menekankan pada penawaran investasi palsu.Â
Meskipun keduanya melibatkan penipuan, love scamming memanfaatkan hubungan pribadi dan keintiman, sedangkan investasi bodong lebih mengandalkan janji keuntungan finansial yang tinggi untuk menipu korban.
Ciri-Ciri Love Scamming
Untuk dapat mengenali love scamming, penting untuk mengetahui beberapa ciri khas yang sering kali muncul dalam penipuan ini.Â
Pertama, pelaku sering kali menyatakan cinta atau ketertarikan dengan sangat cepat.Â
Mereka mungkin menciptakan hubungan yang intim dan mendalam dalam waktu singkat, sehingga korban merasa terhubung dan percaya kepada mereka.Â
Proses ini dirancang untuk menciptakan rasa kedekatan yang mendalam, yang pada akhirnya memudahkan pelaku untuk meminta bantuan finansial.