Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Dari Jakarta hingga Berlin: Mengapa Harga Rumah Terus Melonjak dan Apa Solusinya?

27 Juli 2024   06:00 Diperbarui: 27 Juli 2024   06:13 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenaikan harga rumah yang pesat telah menjadikan kepemilikan rumah sebagai mimpi yang sulit dijangkau bagi banyak orang. 

Faktor seperti stagnasi upah, meningkatnya biaya hidup, dan persyaratan uang muka yang tinggi, seperti 20% dari harga rumah, semakin memperparah situasi.

Di Jerman, situasinya agak berbeda. Lebih dari setengah populasi Jerman memilih untuk menyewa tempat tinggal, berkat perlindungan hukum yang kuat bagi penyewa. 

Perlindungan ini mencakup batasan terhadap kenaikan sewa dan hak-hak lain yang membuat menyewa menjadi pilihan yang lebih menarik dibandingkan membeli rumah. 

Namun, biaya sewa juga semakin mahal, terutama di kota-kota besar seperti Berlin dan Munich, di mana kekurangan ruang untuk pembangunan baru dan birokrasi yang rumit menghambat pembangunan perumahan.

Sementara itu, di India, meskipun harga rumah juga mengalami peningkatan, preferensi untuk kepemilikan rumah tetap kuat. 

Banyak orang India lebih memilih untuk membeli rumah daripada menyewa, karena budaya dan tradisi yang mementingkan kepemilikan properti sebagai simbol stabilitas dan prestise. 

Namun, tingginya harga rumah dan kesulitan dalam mendapatkan pembiayaan tetap menjadi tantangan utama.

Kondisi Perumahan di Indonesia

Di Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, fenomena kekurangan rumah dan kenaikan harga juga menjadi masalah yang signifikan. 

Pada tahun 2023, harga rumah meningkat 1,74% dibandingkan tahun 2022. 

Meskipun angka ini mungkin terdengar kecil, dalam konteks harga rumah yang sangat tinggi, kenaikan ini dapat memiliki dampak besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun