Bayangkan jika kita berencana untuk pensiun dalam 20 atau 30 tahun ke depan. Dalam rentang waktu tersebut, harga barang dan jasa kemungkinan akan mengalami kenaikan yang signifikan.Â
Oleh karena itu, dana pensiun yang kita siapkan saat ini mungkin tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan kita di masa pensiun nanti jika tidak mempertimbangkan inflasi.
Perhitungan Dana Pensiun dengan Memperhitungkan Inflasi
Salah satu cara untuk mengatasi dampak inflasi terhadap dana pensiun adalah dengan memperhitungkan inflasi dalam perencanaan keuangan kita.Â
Misalnya, jika kita ingin menentukan berapa banyak dana pensiun yang perlu kita kumpulkan, kita harus memperhitungkan tingkat inflasi yang diharapkan.
Pertimbangkanlah sebuah contoh sederhana. Misalkan kita membutuhkan sejumlah dana untuk memenuhi kebutuhan pensiun kita, katakanlah Rp 1 miliar.Â
Jika kita berasumsi bahwa tingkat inflasi rata-rata adalah 4% per tahun, kita harus menghitung berapa banyak uang yang sebenarnya kita perlukan di masa pensiun nanti.
Dengan menggunakan rumus nilai uang di masa depan, kita bisa menyesuaikan jumlah dana yang kita butuhkan dengan tingkat inflasi yang diharapkan.Â
Dengan demikian, kita bisa menetapkan target dana pensiun yang lebih realistis dan memastikan bahwa kita memiliki cukup dana untuk memenuhi kebutuhan kita di masa pensiun nanti.
Investasi yang Melawan Inflasi
Selain memperhitungkan inflasi dalam perencanaan dana pensiun, kita juga perlu memilih instrumen investasi yang bisa melawan inflasi.Â
Beberapa instrumen investasi yang umumnya dianggap efektif dalam melawan inflasi adalah saham, reksa dana saham, properti, dan surat utang negara.
Saham seringkali dianggap sebagai instrumen investasi yang paling efektif dalam mengalahkan inflasi dalam jangka panjang.Â