Dalam perjalanan hidup, salah satu tahapan penting yang akan kita hadapi adalah masa pensiun. Dana pensiun adalah salah satu aspek penting dalam perencanaan keuangan jangka panjang.Â
Saat itu, kita akan berhenti bekerja secara aktif dan mengandalkan tabungan atau investasi yang telah kita siapkan selama bertahun-tahun. Namun, ada satu aspek yang sering kali terlupakan dalam perencanaan pensiun, yaitu inflasi.Â
Namun, seringkali, kita cenderung mengabaikan atau bahkan kurang memperhitungkan dampak inflasi terhadap nilai uang kita di masa depan.Â
Dalam era ketidakpastian ekonomi dan fluktuasi harga, pemahaman yang mendalam tentang inflasi dan cara mengelola dana pensiun menjadi semakin penting.Â
Apa Itu Inflasi?
Sebelum membahas lebih jauh, penting untuk memahami konsep dasar inflasi. Secara sederhana, inflasi adalah kenaikan umum dan terus-menerus dalam harga barang dan jasa selama periode waktu tertentu.Â
Ini berarti bahwa setiap tahun, nilai uang kita akan berkurang karena kita perlu membayar lebih banyak untuk barang dan jasa yang sama.
Tingkat inflasi di suatu negara biasanya diukur dengan indeks harga konsumen (IHK).Â
IHK mencatat perubahan harga rata-rata sekelompok barang dan jasa yang sering dikonsumsi oleh rumah tangga. Jika IHK naik, ini menunjukkan adanya inflasi, sedangkan jika IHK turun, ini menunjukkan adanya deflasi.
Dampak Inflasi Terhadap Dana Pensiun
Inflasi memiliki dampak yang signifikan terhadap dana pensiun kita. Pada dasarnya, inflasi mengurangi daya beli uang kita seiring waktu.Â
Misalnya, jika kita menyimpan sejumlah uang dalam bentuk tabungan atau investasi dengan tingkat pengembalian yang tetap, nilai uang tersebut akan tergerus oleh inflasi.