Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Malang, suka menulis tentang ekonomi dan puisi, pegiat literasi keuangan

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Impulsif Buying, Meredam Stres atau Membawa Bahaya Finansial?

7 Mei 2024   12:00 Diperbarui: 27 Mei 2024   12:32 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi impulsif buying. (Sumber: Freepik)

Setelah beberapa waktu, kemungkinan besar keinginan untuk membeli barang tersebut akan memudar, dan kita akan lebih mampu membuat keputusan dengan lebih rasional.

Kesimpulan

Impulsif buying dapat memberikan kepuasan sementara namun membawa risiko yang besar terhadap kesehatan finansial kita. 

Dengan memahami penyebab dan ciri-ciri dari perilaku impulsif buying, serta mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasinya, kita dapat menghindari jebakan belanja impulsif dan menjaga kesehatan finansial kita dengan lebih baik. 

Ingatlah bahwa belanja seharusnya menjadi kegiatan yang terencana dan bijaksana, bukan sebagai solusi untuk meredakan stres atau mencari pengakuan dari orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun