Kelas menengah juga memiliki potensi untuk menjadi agen perubahan sosial dan politik. Sebagai bagian yang signifikan dari populasi, kelas menengah memiliki kekuatan untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah dan dinamika politik negara.Â
Partisipasi mereka dalam berbagai aktivitas sosial dan politik, termasuk pemilihan umum, gerakan advokasi, dan kegiatan kemasyarakatan lainnya, dapat membentuk arah pembangunan negara dan memperjuangkan kepentingan mereka.
Pelajaran dari Kasus Chile
Sebagai contoh nyata, kita dapat melihat kasus Chile yang menggambarkan betapa pentingnya perhatian terhadap kelas menengah dalam menjaga stabilitas sosial dan politik sebuah negara.Â
Chile merupakan salah satu negara di Amerika Latin yang berhasil mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat dan berhasil menurunkan tingkat kemiskinan secara signifikan.
Namun, pada tahun 2019, negara tersebut mengalami gejolak sosial yang besar akibat protes massal dari kelas menengah.Â
Penyebabnya adalah kebijakan pemerintah yang dianggap tidak sensitif terhadap kebutuhan dan aspirasi kelas menengah, terutama terkait dengan kenaikan tarif angkutan umum.
Protes massal tersebut memicu perubahan politik yang signifikan di Chile dan memberikan pelajaran berharga bagi negara lain, termasuk Indonesia.Â
Ini menunjukkan bahwa pengabaian terhadap kelas menengah dapat memiliki konsekuensi yang serius, baik bagi stabilitas sosial maupun politik suatu negara.
Perlunya Perhatian Khusus dari Pemerintah
Meskipun memiliki potensi besar, kelas menengah Indonesia sering kali terabaikan dalam kebijakan dan program pemerintah.Â
Fokus kebijakan yang terlalu besar pada pemberian bantuan kepada masyarakat miskin atau kelas bawah, tanpa memperhatikan kebutuhan dan aspirasi kelas menengah, dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam pembangunan ekonomi dan sosial.
Pemerintah perlu memperhatikan beberapa hal untuk mendukung pertumbuhan dan stabilitas kelas menengah.Â