Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Malang, suka menulis tentang ekonomi dan puisi, pegiat literasi keuangan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kelas Menengah di Indonesia: antara Tuntutan Hidup dan Jebakan Ekonomi

6 Maret 2024   18:00 Diperbarui: 6 Maret 2024   18:02 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pekerja kelas menengah. sumber: freepik

Dengan demikian, kesenjangan regional menjadi faktor penting yang perlu diatasi untuk meningkatkan kondisi kelas menengah di Indonesia.

Tuntutan Sosial dan Gaya Hidup

Tuntutan sosial dan tekanan untuk mengejar gaya hidup yang seringkali di luar jangkauan keuangan menjadi dilema tersendiri bagi kelas menengah. 

Dalam masyarakat yang sering kali mengukur kesuksesan dan status sosial berdasarkan materi, banyak di antara mereka yang terjerumus dalam jeratan utang untuk memenuhi ekspektasi sosial ini.

Pertanyaan mendasar yang muncul adalah sejauh mana keinginan untuk mengejar gaya hidup yang lebih baik menghambat kemajuan finansial. 

Banyak kelas menengah yang terjebak dalam lingkaran hutang karena ingin mempertahankan citra sosial yang diharapkan, bahkan ketika itu berarti mengorbankan stabilitas keuangan pribadi.

Mencari Solusi: Pendidikan, Pemberdayaan Ekonomi, dan Kebijakan Inklusif

Untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh kelas menengah, perlu adanya pendekatan terintegrasi yang melibatkan berbagai aspek kehidupan mereka. Beberapa solusi yang dapat diusulkan antara lain:

1. Pendidikan yang Terjangkau dan Berkualitas:

  • Mendorong pemerintah untuk menyusun kebijakan pendidikan yang mendukung keluarga menengah dengan menyediakan beasiswa atau skema pembiayaan yang terjangkau.
  • Membuat program pendidikan vokasional yang mengarah langsung ke pasar kerja, memberikan alternatif bagi mereka yang tidak mampu atau tidak tertarik melanjutkan pendidikan tinggi.

2. Pemberdayaan Ekonomi Lokal:

  • Mendorong pembangunan ekonomi di daerah-daerah dengan pendapatan rendah untuk mengurangi kesenjangan antardaerah.
  • Memberikan pelatihan dan dukungan finansial kepada pelaku usaha kecil dan menengah di daerah agar dapat bersaing secara lebih efektif.

3. Reformasi Kebijakan Fiskal:

  • Meninjau kembali sistem pajak untuk memberikan insentif kepada keluarga menengah, seperti keringanan pajak untuk pendidikan anak atau pemilikan rumah.
  • Mengkaji ulang regulasi kredit yang lebih bersahabat bagi mereka yang ingin memperoleh pembiayaan untuk pendidikan atau usaha kecil.

4. Peningkatan Kesadaran Finansial:

  • Memberikan pendidikan finansial kepada masyarakat agar mereka dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dalam pengelolaan keuangan pribadi dan menghindari jerat utang yang berlebihan.

Kesimpulan

Keberadaan kelas menengah di Indonesia memperkuat struktur sosial-ekonomi negara, namun mereka seringkali dilupakan dalam berbagai kebijakan pembangunan. 

Dengan menghadapi tantangan produktivitas, kesenjangan regional, biaya pendidikan yang tinggi, dan tekanan sosial untuk mengejar gaya hidup yang mahal, kelas menengah di Indonesia terjebak dalam dilema yang kompleks.

Diperlukan pendekatan yang komprehensif dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil untuk mengatasi tantangan ini. 

Melalui pendidikan yang terjangkau, pemberdayaan ekonomi lokal, reformasi kebijakan fiskal, dan peningkatan kesadaran finansial, kita dapat membantu kelas menengah meraih kesejahteraan yang lebih baik dan mencegah mereka terjebak dalam middle-income trap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun