Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Malang, suka menulis tentang ekonomi dan puisi, pegiat literasi keuangan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kelas Menengah di Indonesia: antara Tuntutan Hidup dan Jebakan Ekonomi

6 Maret 2024   18:00 Diperbarui: 6 Maret 2024   18:02 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pekerja kelas menengah. sumber: freepik

Tingkat pertumbuhan ekonomi yang masih di bawah target membuat sulit bagi kelas menengah untuk meraih peningkatan pendapatan yang signifikan. 

Faktor ini dapat mengakibatkan stagnasi ekonomi, terutama di kalangan menengah, yang menghadapi kesulitan untuk mencapai standar hidup yang lebih baik.

Kendala Pendidikan

Pendidikan memainkan peran kunci dalam menentukan mobilitas sosial dan ekonomi suatu individu. 

Bagi kelas menengah di Indonesia, biaya pendidikan yang terus meningkat menjadi hambatan utama. 

Meskipun mereka tidak masuk dalam kategori penerima bantuan penuh dari pemerintah, namun biaya kuliah yang tinggi menjadi beban yang berat.

Beberapa keluarga menengah terpaksa berutang untuk membiayai pendidikan anak-anak mereka, menghadapi risiko terjebak dalam jerat utang yang bisa berlangsung selama bertahun-tahun. 

Dengan keterbatasan dana pribadi dan minimnya dukungan pemerintah, banyak di antara mereka yang terpaksa membatalkan atau menunda impian untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Kesenjangan Regional

Kesenjangan ekonomi antardaerah di Indonesia merupakan permasalahan serius yang berdampak besar pada kaum menengah. 

Beberapa daerah masih berada di bawah kategori lower middle income, dengan pendapatan per kapita yang jauh di bawah rata-rata nasional. Hal ini menciptakan ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya dan peluang ekonomi.

Kelas menengah di daerah-daerah tersebut menghadapi kesulitan ganda. 

Mereka tidak hanya harus berjuang dengan biaya hidup yang tinggi dan keterbatasan lapangan pekerjaan, tetapi juga bersaing dengan mereka yang berasal dari daerah dengan tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun