Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Fast Fashion vs Slow Fashion Mewujudkan Perubahan Menyelamatkan Bumi

1 November 2023   18:00 Diperbarui: 3 November 2023   10:47 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Angka sampah fashion dunia sudah mencapai 800.000 ton pada tahun 2016, dan ini mungkin telah meningkat secara signifikan sejak itu.

Pakaian yang sulit terurai menciptakan masalah besar dalam pengelolaan limbah, dan banyak pakaian akhirnya memenuhi tempat pembuangan sampah yang sudah padat. 

Ini menciptakan masalah dalam perpanjangan siklus hidup produk fashion dan meningkatkan tekanan pada lingkungan.

ilustrasi tas daur ulang. sumber: freepik
ilustrasi tas daur ulang. sumber: freepik

Industri Fashion: Salah Satu Industri Terkotor

Industri fashion mendapat julukan "salah satu industri terkotor di dunia," dan faktanya, ini merupakan predikat yang tepat. 

Menurut penelitian, industri fashion adalah industri terkotor kedua setelah industri minyak bumi. 

Ini adalah fakta yang mengkhawatirkan dan menunjukkan perlunya perubahan dalam cara kita memandang dan mendekati produksi dan konsumsi pakaian.

Solusi: Slow Fashion

Meskipun tantangan yang dihadapi oleh industri fashion sangat besar, tidak semuanya berakhir dengan pesimisme. 

Ada konsep yang dikenal sebagai "slow fashion" yang telah muncul sebagai alternatif yang lebih berkelanjutan. 

Seperti namanya, slow fashion adalah kebalikan dari fast fashion.

Slow fashion menggunakan material daur ulang, fokus pada kualitas, dan merancang pakaian dengan umur panjang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun