Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Malang, suka menulis tentang ekonomi dan puisi, pegiat literasi keuangan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Kebijakan Impor Beras, Solusi atau Ancaman bagi Petani?

18 Oktober 2023   18:00 Diperbarui: 23 Oktober 2023   09:04 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi petani padi. (Sumber: Freepik/tawatchai07)

Salah satu solusi yang sering diusulkan untuk mengatasi kenaikan harga beras adalah dengan menambah impor beras. 

Namun, impor beras juga harus dikelola dengan bijak. Sejarah menunjukkan bahwa impor beras yang tidak tepat waktu dapat mempengaruhi harga di tingkat petani.

Pada tahun 2016, ketika terjadi impor besar-besaran, harga gabah dan beras di tingkat petani turun tajam.

Pentingnya manajemen pasokan beras juga tidak bisa dilewatkan. Pemerintah perlu memastikan bahwa pasokan beras dalam negeri tetap seimbang dan tidak terlalu tergantung pada impor. 

Langkah-langkah yang tepat dalam pengelolaan pasokan beras akan membantu menjaga harga yang stabil di tingkat konsumen, sambil memastikan bahwa petani tetap mendapatkan kompensasi yang adil untuk usaha mereka.

ilustrasi petani. sumber: freepik
ilustrasi petani. sumber: freepik

Menjaga Semangat Petani

Salah satu perhatian utama adalah menjaga semangat para petani untuk tetap menanam padi. 

Kenaikan harga gabah yang tajam dapat membuat petani merasa terbebani, dan hal ini dapat mengurangi motivasi mereka untuk berinvestasi dalam produksi padi. 

Pemerintah perlu memberikan insentif kepada petani, baik dalam bentuk bantuan benih, pupuk, atau program pelatihan untuk meningkatkan produktivitas mereka.

Selain itu, penting juga untuk memastikan bahwa petani mendapatkan akses yang lebih baik ke pasar, sehingga mereka dapat menjual hasil panen mereka dengan harga yang adil. 

Pemberian insentif untuk membentuk kelompok petani atau koperasi pertanian dapat membantu petani untuk mendapatkan kekuatan tawar yang lebih besar dalam negosiasi harga.

Kesejahteraan Petani sebagai Prioritas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun