KPR konvensional biasanya menawarkan tenor yang lebih panjang, dengan tenor hingga 30 tahun.Â
Ini berarti Anda dapat membayar rumah Anda dalam jangka waktu yang lebih lama, yang dapat menghasilkan cicilan bulanan yang lebih rendah.
KPR Syariah:Â
KPR Syariah cenderung memiliki tenor yang lebih pendek, biasanya antara 10 hingga 15 tahun.Â
Ini berarti cicilan bulanan Anda mungkin lebih tinggi, namun, juga berarti Anda akan melunasi pinjaman lebih cepat. Tenor yang lebih pendek juga berarti total bunga yang dibayarkan lebih sedikit.
Cost of Fund
Cost of fund merujuk pada biaya yang harus dikeluarkan oleh bank untuk mendapatkan dana yang akan mereka pinjamkan kepada Anda.Â
Perbedaan dalam cost of fund antara KPR konvensional dan KPR Syariah dapat memengaruhi margin keuntungan yang Anda bayarkan.
KPR Konvensional:Â
KPR konvensional cenderung memiliki cost of fund yang lebih tinggi karena bank harus membayar bunga kepada investor yang membeli obligasi bank.Â
Cost of fund yang tinggi ini dapat memengaruhi margin keuntungan bank dan pada gilirannya mempengaruhi suku bunga yang diberikan kepada Anda.
KPR Syariah:Â
KPR Syariah cenderung memiliki cost of fund yang lebih rendah. Ini karena dalam KPR Syariah, tidak ada bunga yang harus dibayarkan.Â
Margin keuntungan bank dihitung berdasarkan nisbah keuntungan yang telah disepakati, bukan suku bunga pasar. Ini dapat menghasilkan suku bunga yang lebih stabil dan rendah.