Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Malang, suka menulis tentang ekonomi dan puisi, pegiat literasi keuangan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Debt Trap Diplomacy: Bagaimana Pinjaman China Mengancam Kedaulatan Negara Berkembang

16 Oktober 2023   18:00 Diperbarui: 17 Oktober 2023   13:40 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kesetaraan dalam perjanjian. sumber: freepik

Dalam beberapa kasus, negara peminjam harus menyetorkan sebagian pendapatan negara mereka ke rekening khusus yang dimiliki oleh perbankan China sebagai jaminan pembayaran. 

Ini mengikat pendapatan negara peminjam dan membuat mereka sangat rentan.

ilustrasi kesetaraan dalam perjanjian. sumber: freepik
ilustrasi kesetaraan dalam perjanjian. sumber: freepik

Mencari Solusi

Dalam menghadapi fenomena ini, negara-negara berkembang harus lebih bijak dalam mengelola utang mereka. 

Mereka perlu mempertimbangkan implikasi jangka panjang dari menerima pinjaman, dan mereka juga harus mencari alternatif untuk mengurangi risiko penyitaan aset.

Di sisi lain, negara pemberi pinjaman, termasuk Cina, harus berperan dalam memastikan bahwa praktik pinjaman mereka tidak menguntungkan satu pihak dan merugikan negara peminjam. 

Mereka juga harus mempertimbangkan restrukturisasi utang dan penghapusan sebagai solusi yang lebih berkelanjutan daripada penyitaan aset.

Kesimpulan

Jebakan utang atau debt trap diplomacy adalah isu yang kontroversial dan penuh kompleksitas. Praktik ini menciptakan ketidaksetaraan yang besar antara negara pemberi pinjaman dan negara peminjam. 

Sementara beberapa kasus konkret mungkin telah terjadi, bukti bahwa ini adalah strategi yang konsisten dan terencana oleh China masih diperdebatkan.

Dalam menghadapi fenomena ini, negara-negara berkembang harus lebih bijak dalam mengelola utang dan mempertimbangkan implikasi jangka panjang dari menerima pinjaman, sementara negara pemberi pinjaman, termasuk China, harus berperan dalam memastikan bahwa praktik pinjaman mereka tidak menguntungkan satu pihak dan merugikan negara peminjam.

Jebakan utang China adalah isu yang terus berkembang dan perlu diperhatikan secara serius oleh masyarakat internasional. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun