Dalam beberapa kasus, negara peminjam harus menyetorkan sebagian pendapatan negara mereka ke rekening khusus yang dimiliki oleh perbankan China sebagai jaminan pembayaran.Â
Ini mengikat pendapatan negara peminjam dan membuat mereka sangat rentan.
Mencari Solusi
Dalam menghadapi fenomena ini, negara-negara berkembang harus lebih bijak dalam mengelola utang mereka.Â
Mereka perlu mempertimbangkan implikasi jangka panjang dari menerima pinjaman, dan mereka juga harus mencari alternatif untuk mengurangi risiko penyitaan aset.
Di sisi lain, negara pemberi pinjaman, termasuk Cina, harus berperan dalam memastikan bahwa praktik pinjaman mereka tidak menguntungkan satu pihak dan merugikan negara peminjam.Â
Mereka juga harus mempertimbangkan restrukturisasi utang dan penghapusan sebagai solusi yang lebih berkelanjutan daripada penyitaan aset.
Kesimpulan
Jebakan utang atau debt trap diplomacy adalah isu yang kontroversial dan penuh kompleksitas. Praktik ini menciptakan ketidaksetaraan yang besar antara negara pemberi pinjaman dan negara peminjam.Â
Sementara beberapa kasus konkret mungkin telah terjadi, bukti bahwa ini adalah strategi yang konsisten dan terencana oleh China masih diperdebatkan.
Dalam menghadapi fenomena ini, negara-negara berkembang harus lebih bijak dalam mengelola utang dan mempertimbangkan implikasi jangka panjang dari menerima pinjaman, sementara negara pemberi pinjaman, termasuk China, harus berperan dalam memastikan bahwa praktik pinjaman mereka tidak menguntungkan satu pihak dan merugikan negara peminjam.
Jebakan utang China adalah isu yang terus berkembang dan perlu diperhatikan secara serius oleh masyarakat internasional.Â