Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Suku Bunga Naik, Cicilan KPR Meningkat: Apa yang Harus Dilakukan?

14 Oktober 2023   18:00 Diperbarui: 15 Oktober 2023   08:04 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada masa sekarang, banyak orang mendapati diri mereka terjebak dalam situasi finansial yang menantang. 

Salah satu masalah utama yang banyak dibicarakan adalah kenaikan cicilan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) dan suku bunga yang terus meningkat. 

Tulisan ini akan membahas lebih mendalam tentang masalah ini, serta menyajikan berbagai solusi dan strategi untuk menghadapinya.

Peningkatan Cicilan KPR dan Dampaknya

Ketika seseorang memutuskan untuk membeli rumah dan mengajukan KPR, pertimbangan suku bunga biasanya menjadi salah satu faktor penting dalam keputusan mereka. 

KPR adalah bentuk utang jangka panjang yang umumnya memiliki tenor puluhan tahun. 

Suku bunga yang rendah pada awalnya bisa menjadi daya tarik utama, terutama jika Anda berhasil mengamankan suku bunga tetap.

Namun, suku bunga tidaklah statis, dan perubahan dalam suku bunga acuan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dapat berdampak besar pada suku bunga KPR. 

Pada suatu saat, suku bunga acuan mungkin akan naik, seperti yang terjadi di tahun 2022 ketika Bank Indonesia meningkatkan suku bunga acuan. 

Dampaknya adalah kenaikan suku bunga KPR yang mengakibatkan peningkatan cicilan bulanan.

Banyak orang yang tidak mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi situasi ini, terutama jika pendapatan mereka tidak naik seiring waktu. 

Kondisi ini memicu reaksi beragam di masyarakat. Beberapa orang merasa terkejut dan tidak siap menghadapi kenaikan cicilan, sementara yang lain merasa frustasi dan beranggapan bahwa ini adalah risiko yang seharusnya sudah diantisipasi sejak awal.

ilustrasi KPR, sumber: freepik
ilustrasi KPR, sumber: freepik

Pilihan KPR dan Jenis Suku Bunga

Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang strategi menghadapi kenaikan cicilan KPR, penting untuk memahami perbedaan antara jenis KPR dan suku bunga yang umum digunakan.

Ada dua jenis utama KPR, yaitu KPR konvensional dan KPR syariah. 

KPR Konvensional: 

KPR konvensional umumnya memiliki suku bunga yang fluktuatif. Ini berarti suku bunga dapat berubah seiring waktu, tergantung pada kebijakan bank dan suku bunga acuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. 

Sebagian besar KPR konvensional memiliki masa suku bunga tetap selama beberapa tahun, misalnya 3 tahun atau 5 tahun, sebelum memasuki masa floating rate. Ini adalah saat di mana suku bunga dapat berubah secara berkala.

KPR Syariah: 

KPR syariah, di sisi lain, memiliki suku bunga tetap sejak awal. Dalam KPR syariah, suku bunga didasarkan pada prinsip-prinsip syariah yang tidak melibatkan bunga. 

KPR syariah biasanya memiliki ketentuan yang jelas, dan suku bunga tidak akan berfluktuasi sepanjang masa pinjaman.

Saat memilih jenis KPR, penting untuk mempertimbangkan kondisi finansial Anda dan seberapa nyaman Anda dengan tingkat ketidakpastian. 

KPR konvensional bisa lebih menguntungkan jika suku bunga tetap rendah, tetapi risikonya adalah kenaikan suku bunga yang dapat meningkatkan cicilan secara signifikan.

ilustrasi floating rate, sumber: freepik
ilustrasi floating rate, sumber: freepik

Penyesuaian dalam Masa Floating Rate

Salah satu hal yang perlu diperhatikan saat memilih KPR dengan suku bunga fluktuatif adalah penyesuaian yang akan datang. 

Jika Anda memilih KPR dengan suku bunga tetap selama 3, 5, atau bahkan 10 tahun, Anda harus memahami bahwa setelah periode tersebut berakhir, Anda akan memasuki masa floating rate. 

Ini berarti suku bunga KPR Anda akan mengikuti fluktuasi suku bunga acuan.

Namun, ada beberapa tindakan yang dapat Anda ambil untuk menghadapi masa ini. 

Pertama, jika Anda sudah mengetahui kapan masa floating rate akan dimulai, Anda dapat berusaha untuk meningkatkan pendapatan Anda. 

Ini mungkin tampak sulit, tetapi meningkatkan penghasilan Anda dapat membantu Anda menangani kenaikan cicilan dengan lebih baik.

Kedua, Anda dapat berkomunikasi dengan bank Anda untuk memperpanjang suku bunga tetap Anda. 

Beberapa bank mungkin bersedia untuk memberikan penawaran yang lebih baik kepada pelanggan mereka untuk mempertahankan mereka sebagai nasabah. 

Ini bisa menjadi solusi yang baik jika Anda tidak ingin menghadapi fluktuasi suku bunga yang tinggi.

Bank Indonesia dan Suku Bunga Acuan

Keputusan Bank Indonesia untuk menaikkan suku bunga acuan pada tahun 2022 memiliki dampak langsung pada suku bunga KPR. 

Kenaikan suku bunga acuan sebesar 225 basis poin selama tahun 2022 membuat sebagian besar bank meningkatkan suku bunga KPR mereka. 

Di awal tahun 2022 suku bunga acuan hanya sekitar 3,50 % dan di awal tahun 2023 menjadi 5, 75%.

Ini berarti bahwa banyak peminjam KPR mendapati diri mereka harus membayar cicilan yang lebih tinggi setiap bulan.

Situasi ini menjadi lebih sulit jika gaji Anda tidak mengalami kenaikan yang sebanding. 

Ini adalah saat-saat sulit bagi banyak orang, terutama yang memiliki tanggungan finansial lainnya seperti cicilan mobil atau kartu kredit. 

Banyak yang merasa tertekan dan merasa kesulitan menjaga stabilitas keuangan mereka.

Strategi Menghadapi Kenaikan Cicilan KPR

Meskipun kenaikan cicilan KPR dan suku bunga bisa menjadi masalah yang menantang, ada beberapa strategi yang bisa Anda terapkan untuk mengatasi situasi ini.

  1. Kejar Peningkatan Pendapatan: Salah satu langkah pertama adalah berusaha meningkatkan pendapatan Anda. Meskipun ini bisa menjadi tugas yang sulit, berinvestasi dalam peningkatan keterampilan atau mencari peluang sampingan bisa membantu Anda mengatasi kenaikan cicilan.

  2. Banding dengan Bank: Jika Anda merasa bahwa kenaikan cicilan tidak sesuai dengan kemampuan keuangan Anda, Anda dapat mencoba untuk bernegosiasi dengan bank Anda. Beberapa bank mungkin bersedia untuk memberikan suku bunga yang lebih baik atau menawarkan opsi lain untuk membantu Anda.

  3. Take Over KPR: Jika Anda merasa bahwa bank Anda tidak memberikan penawaran yang memadai, Anda dapat mencari bank lain yang menawarkan suku bunga yang lebih rendah dan mencoba untuk "take over" KPR Anda. Ini dapat menghemat uang dalam jangka panjang.

  4. Lunasi Secepat Mungkin: Jika Anda memiliki kemampuan untuk melunasi sisa cicilan KPR, pertimbangkan untuk melakukannya. Meskipun ini mungkin membutuhkan investasi besar, itu akan menghilangkan beban cicilan dan bunga lebih lanjut.

  5. Pertimbangkan Konsekuensi: Selalu pertimbangkan biaya dan konsekuensi dari pilihan yang Anda ambil. Misalnya, perpanjangan KPR atau take over bisa melibatkan biaya administrasi, notaris, dan biaya lainnya. Pastikan untuk mempertimbangkan semua faktor sebelum membuat keputusan.

Komunikasi dengan Bank dan Pembelajaran

Komunikasi dengan bank Anda adalah kunci untuk menemukan solusi yang sesuai dengan situasi Anda. 

Terkadang, bank akan memiliki program-program atau penawaran yang dapat membantu Anda mengatasi kenaikan cicilan. 

Selain itu, penting untuk membaca kontrak KPR dengan cermat dan memahami semua ketentuan, termasuk suku bunga tetap dan suku bunga fluktuatif.

Sebagai tambahan, penting juga untuk memahami bahwa perubahan suku bunga adalah bagian dari dinamika ekonomi. 

Kenaikan suku bunga adalah cara bank sentral mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi. 

Oleh karena itu, Anda harus selalu mempersiapkan diri dan memiliki strategi keuangan yang kuat untuk menghadapi situasi seperti ini.

Kesimpulan:

Kenaikan cicilan KPR dan suku bunga adalah tantangan finansial yang serius, terutama jika pendapatan Anda tidak mengikuti kenaikan tersebut. 

Namun, dengan pemahaman yang baik tentang jenis KPR yang Anda miliki, strategi yang sesuai, dan komunikasi yang baik dengan bank Anda, Anda dapat mengatasi tantangan ini dan menjaga stabilitas keuangan Anda.

Ingatlah bahwa setiap langkah yang Anda ambil harus disesuaikan dengan situasi Anda sendiri. 

Tidak ada solusi yang cocok untuk semua orang, tetapi dengan perencanaan dan disiplin keuangan yang baik, Anda dapat menghadapi kenaikan cicilan KPR dan suku bunga dengan lebih tenang. 

Jangan ragu untuk mencari nasihat keuangan profesional jika Anda merasa kesulitan untuk mengatasi masalah ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun