Saat ini, TikTok dan platform serupa berada di persimpangan jalan.Â
Mereka memiliki potensi besar untuk terus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia dan memberikan platform untuk UMKM tumbuh.Â
Namun, mereka juga perlu mempertimbangkan tanggung jawab sosial mereka dan menjaga integritas dalam bisnis mereka.
Kita, sebagai konsumen, juga memiliki peran dalam menjaga ekosistem bisnis ini sehat.Â
Kita harus belajar untuk tidak hanya menjadi konsumen pasif, tetapi juga produsen informasi yang cerdas.Â
Ini berarti melakukan riset sebelum membeli produk, mengajukan pertanyaan, dan memberikan umpan balik yang jujur kepada produsen dan penjual.
Terlepas dari masalah dan kontroversi yang melingkupi TikTok, kita harus mengakui bahwa inovasi dan transformasi bisnis yang mereka bawa telah merubah lanskap ekonomi digital di Indonesia.Â
Oleh karena itu, mari bersama-sama mencari jalan tengah yang memungkinkan kita untuk tetap menikmati manfaat TikTok tanpa mengorbankan nilai-nilai penting seperti keadilan bisnis, perlindungan konsumen, dan etika dalam pemasaran.
Membuka Pintu Diskusi yang Sehat
Artikel ini bukan untuk mendukung atau mengkritik TikTok, tetapi untuk mengajak kita semua untuk terlibat dalam diskusi yang sehat dan konstruktif tentang peran platform media sosial dalam kehidupan kita.Â
Kita hidup di era di mana teknologi terus berkembang, dan kita harus belajar bagaimana mengintegrasikan inovasi ini ke dalam masyarakat kita dengan bijak.
Dengan begitu, kita dapat meraih manfaat dari kemajuan teknologi ini sambil tetap melindungi nilai-nilai dan kepentingan yang kita anggap penting.Â