Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Mengatasi Dampak Kredit Macet terhadap Peluang Kerja

29 Agustus 2023   18:00 Diperbarui: 31 Agustus 2023   09:30 854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tangkapan layar akun twitter @kawtuz

Dalam era di mana media sosial menjadi pusat perhatian dan informasi viral dengan cepat menyebar, ada satu isu yang tengah ramai dibicarakan: kredit macet dan dampaknya terhadap peluang kerja. 

Banyak perusahaan kini menerapkan seleksi ketat berdasarkan status kolektabilitas kredit, terutama dalam posisi-posisi yang berkaitan dengan keuangan, seperti finance staff dan sejenisnya.

Fenomena ini membuat para pencari kerja, terutama fresh graduate, merasa perlu menyelesaikan masalah kredit mereka sebelum memasuki dunia pekerjaan.

tangkapan layar akun twitter @kawtuz
tangkapan layar akun twitter @kawtuz

Status kolektabilitas kredit diatur oleh bank sentral dan dibagi menjadi lima kategori, yakni Lancar (Kol 1), Dalam Perhatian Khusus (Kol 2), Kurang Lancar (Kol 3), Diragukan (Kol 4), dan Macet (Kol 5). 

Kategori ini mencerminkan kemampuan seseorang dalam membayar angsuran kreditnya tepat waktu. 

Bagi perbankan, status Lancar dan Dalam Perhatian Khusus termasuk dalam Performing Loan, sementara status Kurang Lancar, Diragukan, dan Macet masuk dalam Non-Performing Loan.

Performing Loan: Lancar (Kol 1) dan Dalam Perhatian Khusus (Kol 2)

Status Lancar menunjukkan riwayat pembayaran angsuran tepat waktu, tanpa keterlambatan. 

Sementara itu, status Dalam Perhatian Khusus menunjukkan keterlambatan pembayaran hingga 90 hari. 

Di tahap ini, pihak bank mungkin masih melihat aliran kas yang cukup baik, namun kurang mampu dalam membayar kewajiban. 

Status Dalam Perhatian Khusus dapat mengindikasikan adanya potensi masalah keuangan.

Non-Performing Loan: Kurang Lancar (Kol 3), Diragukan (Kol 4), dan Macet (Kol 5)

Status Kurang Lancar menunjukkan keterlambatan pembayaran lebih dari 90 hari hingga 120 hari. Pada tahap ini, debitur sudah menunggak pembayaran pokok atau bunga selama beberapa bulan. 

Status Diragukan menunjukkan keterlambatan lebih dari 120 hari hingga 180 hari. 

Pada tahap ini, debitur dianggap memiliki keterbatasan dalam membayar angsuran, bahkan jika masih memiliki aliran kas yang baik. 

Status Macet menunjukkan debitur tidak membayar angsuran lebih dari 180 hari. 

Ini merupakan status terendah dalam kualitas kredit, dan pihak bank perlu mengambil tindakan lebih lanjut, termasuk pelelangan agunan.

Dampak dari status kolektabilitas kredit yang buruk, terutama pada posisi Macet, dapat sangat merugikan bagi pencari kerja. 

Banyak perusahaan menggunakan status kredit sebagai salah satu pertimbangan dalam proses seleksi. 

Ini memunculkan kesadaran akan pentingnya menjaga kualitas kredit untuk mempertahankan peluang karir yang baik.

Surat keterangan Layak Kredit

Salah satu topik yang tengah menjadi perbincangan hangat adalah dampak kredit macet terhadap peluang kerja, terutama di kalangan generasi muda. 

Fenomena ini semakin mencuat karena banyak perusahaan yang mulai menggunakan kriteria seperti 

Surat Keterangan Layak Kredit (Slik) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai salah satu pertimbangan dalam proses rekrutmen karyawan. 

Kredit macet memiliki potensi menjadi penghambat bagi para pencari kerja, terutama mereka yang baru lulus kuliah dan belum memiliki pengalaman kerja yang signifikan. 

Mengapa Kredit Macet Menjadi Permasalahan?

Kredit macet merujuk pada kondisi di mana seseorang tidak mampu membayar angsuran kredit atau pinjaman sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan. 

Situasi ini dapat menjadi persoalan serius karena lembaga keuangan dan bank sering kali melihat catatan pembayaran kredit sebagai cerminan kredibilitas keuangan individu. 

Dalam hal rekrutmen karyawan, semakin banyak perusahaan yang menggunakan sejarah kredit sebagai salah satu indikator kemampuan finansial dan integritas calon karyawan.

Pengaruh Kredit Macet terhadap Peluang Kerja

1. Seleksi Ketat di Sektor Keuangan

Di industri keuangan, seperti posisi Finance Staff, analisis kredit menjadi sangat signifikan. 

Pencari kerja dengan catatan kredit yang buruk mungkin dianggap tidak memenuhi syarat untuk mengelola aspek keuangan perusahaan.

2. Reputasi Profesional

Kredit macet dapat berdampak pada citra profesional seseorang. Beberapa perusahaan mungkin enggan merekrut individu dengan riwayat kredit yang meragukan.

3. Tanggung Jawab dan Kepercayaan

Kemampuan mengelola keuangan dengan baik merupakan kualitas yang dihargai di tempat kerja. Riwayat kredit yang buruk bisa menunjukkan kurangnya kemampuan dan tanggung jawab dalam hal finansial.

Solusi untuk Mengatasi Kredit Macet

1. Literasi Keuangan

Pemahaman mengenai manajemen keuangan sangat penting sejak usia dini. Edukasi keuangan dapat membantu mencegah perilaku berhutang yang tidak bijak di kemudian hari.

2. Pilihan Pinjaman yang Bijak

Jika membutuhkan pinjaman, pastikan untuk memilih lembaga keuangan yang sah dan terpercaya. Hindari pinjaman dari pemberi pinjaman ilegal atau yang tidak terdaftar.

3. Pembayaran Tepat Waktu

Disiplin dalam membayar angsuran kredit tepat waktu penting untuk membangun riwayat kredit yang baik.

4. Manajemen Kebutuhan dan Keinginan

Pertimbangkan secara matang sebelum mengambil pinjaman. Evaluasi apakah pinjaman benar-benar diperlukan untuk kebutuhan mendesak atau hanya untuk keinginan sesaat.

5. Perencanaan Keuangan Jangka Panjang

Buatlah rencana keuangan jangka panjang dan prioritaskan pengeluaran. Hal ini membantu menghindari situasi tak terduga yang bisa mengakibatkan kredit macet.

Peranan Literasi Keuangan dalam Mengatasi Masalah Kredit Macet

1. Pemahaman Produk Keuangan

Generasi muda perlu memiliki pemahaman yang kuat mengenai berbagai produk keuangan, seperti jenis-jenis pinjaman, investasi, dan asuransi. Dengan pemahaman ini, mereka dapat membuat keputusan finansial yang lebih bijak.

2. Perencanaan Keuangan

Literasi keuangan membantu generasi muda untuk merencanakan keuangan mereka dengan baik. Ini termasuk mengatur anggaran, menabung, dan mengelola utang dengan bijak.

3. Pengambilan Keputusan yang Bijak

Dengan pemahaman tentang konsekuensi dari kredit macet, generasi muda akan lebih cermat dalam mengambil keputusan finansial. Mereka akan lebih berhati-hati dalam mengambil pinjaman dan mempertimbangkan dampaknya terhadap kondisi keuangan mereka.

Mengatasi Kredit Macet: Tantangan dan Dampaknya

1. Perlu Kesadaran Diri

Generasi muda harus sadar akan pentingnya mengelola keuangan mereka dengan baik. Mereka perlu mengenali risiko dan dampak yang dapat timbul dari kredit macet.

2. Menghadapi Tekanan

Kredit macet bisa membawa tekanan psikologis dan emosional, terutama ketika para penagih hutang mulai menghubungi anggota keluarga atau teman-teman. Ini dapat berdampak pada kesehatan mental dan hubungan sosial.

Mengatasi Kredit Macet: Langkah-Langkah Konkret

1. Pembayaran dan Negosiasi

Langkah pertama adalah membayar utang yang ada. Jika sulit membayar, diskusikan dengan pemberi pinjaman mengenai opsi pembayaran yang dapat disesuaikan dengan situasi finansial.

2. Mintakan Surat Keterangan

Setelah melunasi utang, mintakan surat keterangan lunas dari pemberi pinjaman. Surat ini akan menjadi bukti bahwa utang telah diselesaikan.

3. Update Status Kredit

Proses update status kredit mungkin memerlukan waktu. Pastikan untuk terus memantau dan memastikan bahwa status kredit Anda telah diperbarui.

Membangun Masa Depan Finansial yang Lebih Baik

1. Manajemen Keuangan yang Bijak

Generasi muda perlu mengedepankan manajemen keuangan yang bijak. Ini meliputi mengatur anggaran, menabung secara rutin, dan berinvestasi untuk masa depan.

2. Pendekatan Kewirausahaan

Bagi yang memiliki minat dalam berwirausaha, ini dapat menjadi alternatif untuk menghasilkan pendapatan dan mengurangi risiko ketergantungan pada utang.

Dalam dunia yang semakin kompleks ini, memiliki pemahaman yang baik tentang manajemen keuangan adalah kunci untuk mengatasi dampak kredit macet terhadap peluang kerja. 

Generasi muda perlu memahami pentingnya literasi keuangan, membuat keputusan finansial yang bijak, dan mengambil langkah-langkah konkret untuk membayar utang serta membangun masa depan finansial yang lebih baik. 

Dengan pendekatan ini, mereka akan lebih siap menghadapi tantangan finansial di dunia kerja dan mampu menciptakan kestabilan finansial jangka panjang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun