Ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan di atas ekspektasi pada Kuartal pertama 2023, dengan angka pertumbuhan mencapai 5,03%.Â
Meskipun pertumbuhan ini positif, struktur ekonomi Indonesia pada periode tersebut belum menunjukkan perbaikan pada sektor andalan yang biasanya menjadi penopang pertumbuhan.Â
Salah satunya adalah sektor manufaktur atau industri pengolahan yang baru menunjukkan perbaikan kinerja setelah menghadapi dampak pandemi COVID-19.Â
Namun, jika melihat tren dalam 10 tahun terakhir, performa sektor manufaktur telah menurun.
Tantangan Industrialisasi di Era Modern
Konsep industrialisasi menggambarkan kondisi di mana industri bukan lagi menjadi basis utama pendorong perekonomian suatu negara.Â
Kontribusi sektor manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia terus mengalami penurunan, termasuk dari aspek output produksi dan tenaga kerja.Â
Fenomena ini menjadi indikator bahwa industrialisasi mungkin telah muncul di Indonesia dalam beberapa dekade terakhir.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) selama dekade terakhir mencatat bahwaÂ
kontribusi manufaktur terhadap PDB menurun dari 21,03% pada tahun 2013 menjadi 18,34% pada tahun 2022.Â
Penurunan kontribusi industri pengolahan terhadap PDB ini terkait dengan melambatnya pertumbuhan sektor manufaktur.Â
Jika pada tahun 2013 laju pertumbuhan manufaktur mencapai 4,37%, maka sebelum pandemi, yakni pada tahun 2019, pertumbuhan manufaktur hanya sebesar 3,80%.