Seperti yang dikatakan oleh Lao Tzu, "Lebih mudah membawa cangkir yang kosong daripada cangkir yang diisi sampai penuh. Semakin tajam pisau, semakin mudah ia tumpul. Semakin banyak kekayaan yang kamu miliki, semakin sulit untuk dilindungi."
Menerima ketidaksempurnaan
Menerima ketidaksempurnaan tidak berarti kita tidak berusaha memperbaiki diri atau meningkatkan kualitas hidup. Namun, tujuan utamanya bukanlah untuk mencapai kesempurnaan.
Mengejar kesempurnaan hanya akan membuat kita lelah, cemas, gelisah, dan tidak pernah puas.
Standar yang terlalu tinggi dan selalu berubah-ubah membuat kita terbelenggu, tidak bebas, penuh rasa khawatir, dan tidak pernah merasa cukup.
Sementara itu, selalu ada keindahan dalam ketidaksempurnaan.
Banyak hal indah dalam hidup yang layak untuk dinikmati dan disyukuri. Menerima ketidaksempurnaan memungkinkan kita hidup dengan lebih tenang dan bebas dari rasa gelisah.
Kita belajar untuk menikmati apa yang kita miliki dan hal-hal di sekitar kita dengan penuh syukur.
Jadi, mari kita menghentikan pengejaran tak henti-hentinya akan kesempurnaan dan belajar untuk menerima dan menikmati ketidaksempurnaan dalam hidup ini.
Karena kenyataannya, tidak pernah ada hal yang benar-benar sempurna.
Dalam kehidupan yang sederhana dan apa adanya, kita akan menemukan keindahan yang sesungguhnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H