Aku tak tahu lagi apa yang guruku katakan selanjutnya, fokusku tertuju pada cengkerama dengan Wan, teman sebangkuku. Tak lama aku dan Wan bercakap, teman-teman meneriakki namaku. “Ah, sial, kaget sekali.”
Fokusku kini ke arah guruku.
“De di depan?” ah, ada apa ini, tak biasanya aku dipanggil juga ke depan kelas, menghadap guruku.
“Apa aku punya masalah?”
“Ah apakah hari ini ada tugas? Ah sial jika ada, aku tak mengerjakan.” Fikirku.
Kulihat ke arah De, dia pun terlihat bingung.
“Kalian punya salah apa ke ibu?” Guruku membuka tanya.
“Ah, benar dugaanku, pasti ada tugas yang belum aku dan De kerjakan atau kumpulkan.” Terkaku dalam hati. Aku bingung, mati kata menjawab pertanyaan guruku.
De menjawab, sontak aku pun menjawab, dengan jawaban yang sama dengan De, “Belum mengumpulkan tugas?” jawabku dengan De, menjawab sambil kebingungan.
Apakah memang itu?
Tidak!