Membaca sebuah buku tadi malam, ada sentuhan yang menarik yang ditawarkan dalam buku ini, Diet Minimalis yang di karang oleh dr. Yoshinori Nagumo, beliau adalah Direktur Umum klinik Nagumo yang fokus melayani kesehatan payudara, beliau juga seorang dosen di Jikei Medical University dan Kinki University, dan beliau juga menjadi dosen tamu pada Dong-A University, Korea Selatan dan Dalian Medical University di Cina. Prinsip yang beliau pegang adalah "memelihara kecantikan, kesehatan dan fungsi payudara sangat penting bagi wanita seumur hidup"
Beliau juga dinobatkan sebagai Ketua Kehormatan Asosiasi Antiaging Internasional pada tahun 2012. Beliau juga banyak mengisi acara-acara seminar, acara di Televisi, dan banyak menulis buku tentang awet muda.
Saya membaca buku ini karena di kantor dalam satu Bulan ini, ada yang tiba-tiba ambruk, padahal dilihat dari fisik sehat, usia masih muda, masih dibawah empat puluh tahun, tiba-tiba stroke, dan banyak dari pegawai yang gajala hipertensi.
Dalam buku Diet Minimalis ini dr. Yoshinori Nagumo menjelaskan tentang gen-gen vitalis, yaitu sumber daya tahan hidup yang dimiliki manusia setelah berhasil melalui krisis.
Beberapa gen vitalis yang berperan penting pada program ini:
Gen Kelaparan yang membantu kita bertahan hidup ketika mengalami kelaparan
Gen Kelangsungan Hidup yang membantu kita bertahan hidup lebih lama
Gen Perkembangbiakan yang membantu melestarikan spesies manusia
Gen Kekebalan Tubuh yang membantu bertahan hidup ketika menghadapi penyakit menular
Gen Antikanker yang membantu kita melawan kanker
Gen Pemulihan yang membantu kita sembuh dari penyakit dan menghambat penuaan
Setelah melakukan penelitian terhadap gen vitalis, beliau meyakini 2 hal:
Dengan mengaktifkan gen vitalis manusia dapat memperpanjang usia, harapan hidup dan menjalani kehidupan dengan kesehatan yang lebih baik
Gen vitalis hanya aktif pada waktu lapar
Dan dari hasil penelitian beliau menyimpulkan "makan sekali sehari akan membuat anda 20 tahun lebih muda."
Umumnya kita mengenal kebiasaan makan tiga kali sehari: pagi, siang, dan malam. Bahkanbeberapa orang masyarakat di Indonesia mengenal tidak hanya tiga kali tetapi empat kali, masih ada yang menambahkan makan sore. Pertanyaanya sekarang pernahkan kita makan sekali sehari ?
Mukin ada yang menjawab, pernah saat Bulan Puasa, tapi setelah itu kembali ke rutinitas biasa.
Cara inilah yang di tawarkan oleh dr. Yoshinori Nagumo, beliau menawarkan cara makan sekali sehari, pola ini akan mengurangi porsi makan, sehingga mengurangi lemak, mengaktivkan gen sitrun, dan tubuh menjadi lebih sehat dan lebih muda. Inti menjalankan diet adalah mengendalikan asupan kaloriI. Beliau memaparkan alasan-alasan kenapa hal itu harus dilakukan, idealnya makan yang sehari sekali itu harus dengan menu yang sederhana: nasi, satu lauk, dan satu sayur. Waktu terbaik untuk makan adalah petang hari.
Untuk memperoleh manfaat yang maksimal dari apa yang kita makan, Beliau menyarankan untuk memakan makanan secara seutuhnya. Maksudnya, ketika makan ikan sebaiknya dimakan seluruhnya, tidak hanya dagingnya, tetapi juga tulang dan kepalanya. Begitu juga ketika memakan sayur, tidak hanya daunnya yang dimakan, tetapi akar dan umbinya sebaiknya juga dimasak.
Permasalahan menurut kebiasaan kita, jika kita makan satu hari satu kali, tentunya perut akan terasa lapar, hal ini tentu akan membuat tidur tidak nyenyak, tapi tidak untuk Beliau, perut yang lapar justru baik untuk kesehatan. Mengapa? Karena bunyi perut yang lapar itu mengaktifkan sel-sel dalam tubuh. Dan pada waktu lapar, otak akan bekerja lebih optimal.
Beliau juga menepis mitos dan menguak rahasia mengenai makan sekali-sehari tidak menyebabkan kekurangan gizi, dengan memenuhi semua kebutuhan gizi tubuh yang seimbang, makan berlebih justru awal dari penyakit, minum air terlalu banyakpun akan berdampak seperti: gemuk, metabolik yang dapat memperpendek usia, mengurangi porsi makan dengan satu lauk dan satu sayur, dengan porsi yang ideal adalah tiga perlima isi perut.
Makanan sehat adalah makanan "utuh" dengan mengkonsumsi makan satu kali sehari sangat berdampak positif seperti:
memperkuat tulang tanpa mengonsumsi kalsium
menghilangkan bau badan
Waktu emas bagi peremajaan sel adalah waktu tidur, pada waktu ini dimana lemak di dalam tubuh dibakar oleh hormon pertumbuhan, waktu produksi pukul 21-24 malam, membantu otot menyerap protein saat tidur sehingga dapat membentuk tubuh dan menghasilkan otot yang kuat tanpa ke GYM.
Dan yang terakhir adalah berolah raga rutin, olah raga yang beliau sarankan yang sangat baik adalah berjalan kaki.
Mau coba hidup sehat ala dr. Yoshinori Nagumo ????
Bogor, 24102019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H