Mohon tunggu...
Misbah Murad
Misbah Murad Mohon Tunggu... O - "Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

"Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Delapan (Bali, 4 April 1992)

16 Juni 2019   07:42 Diperbarui: 16 Juni 2019   07:52 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Jam 06.30 pagi mereka sudah rapi, keluar dari kamar untuk sarapan pagi dulu di restoran hotel, karena jam 07.00 mereka sudah janjian dengan pak Wayan, baju ganti kalau kotor juga sudah mereka siapkan di ransel, tepat jam 07.00 mereka menuju lobby hotel, terlihat Pak Wayan, sudah duduk di lobby, dan segera berdiri ketika melihat Anti dan Yoga.

"Pagi Pak Wayan,"

"Pagi, Pak,"

"Pak Wayan sudah sarapan apa belum ?"

"Saya sudah sarapan pak, tadi dirumah disiapkan sama istri,"

"Kalau sudah, kita bisa langsung menuju Nusa dua,"

Kendaraan perlahan keluar hotel dan menuju Nusa Dua, karena masih pagi, jalan belum macet, paling lama 45 menit sudah sampai di Nusa Dua, sepanjang perjalanan Yoga bertanya kepada Pak Wayan, dari kenapa di Bali tidak ada hotel yang tinggi seperti di Jakarta, kenapa pohon-pohon di Bali di kenakan sarung, arti nama-nama di Bali, dan banyak lagi pertanyaan untuk mengisi cerita sepanjang perjalanan, Yoga sengaja duduk di depan agar melihat dengan jelas pemandangan Bali,.

Tidak terasa mereka sampai di tempat tujuan, sewa alat selam Rp.350.000,- berdua tujuh ratus, kemudian Yoga minta nanti diantar ke  Deluang Sari, setelah berganti pakaian selam, mereka menuju kapal yang akan membawa ke spot penyelaman. 

Yoga mengajari Anti sepanjang perjalanan, yang pertama saat memasukan alat pernafasan ke mulut, maka bernafas sudah melalui mulut tidak boleh memakai hidung walau masih berada di atas belum nyelam, karena Anti sudah terbiasa snorkling maka tidak terlalu susah untuk menyesuaikan diri, kalau kode di bawah laut nanti untuk status oke, jempol naik. 

Tapi kalau ada bermasalah dengan pernafasan atau detak jantung terlalu kencang posisi jempol acungkan ke bawah, lihat posisi level tabung udara, kalau posisi di bawah garis batas segera naik, nanti nyelamnya perlahan, kedalaman 1 meter dulu, kalau oke, turun ke dua meter, dan seterusnya. 

Anti sudah oke bersamaan dengan kapal mulai berlabuh, air dalam keadaan bersih, Instruktur penyelenggara dari tadi memperhatikan saja, sepertinya dia sudah tahu Yoga sudah biasa daiving, jadi dia nanti hanya melihat Anti saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun