Perjalanan kali ini mereka tempuh pada malam hari, kalau malam biasanya perjalanan terasa lebih pendek, Entah karena kelelahan atau sengaja ingin istirahat, hampir semua penumpang tertidur dalam lelap, bahkan tidak satu dua penumpang yang ngorok.
Mereka terbangun setelah terdengar suara, sudah masuk waktu Sholat Subuh, Â terlihat didepan mereka masih terdapat hidangan makan malam yang belum tersentuh, Â mereka takyamum, kemudian melaksanakan sholat subuh masing-masing.
Setelah itu hampir tidak ada yang bisa tertidur lagi, Noval dan Taufiq, melahap makanan didepannya seraya menonton film didepannya, sementara Ibu tidak ada nafsu makan, mungkin menunggu sarapan pagi saja yang sebentar lagi akan di bagikan, sementara di kursi depan terdengar suara ngorok Ilos dan Catur, rupanya sehabis sholat mereka kembali ngorok.
Waktu masih menunjukan pukul 08.00 pagi, sesuai jadwal yang ada kalau tidak ada halangan sekitar jam 10.00 mereka sudah mendarat di bandar udara Soekarno-Hatta, Catur dan Ilos berdiri secara bersamaan mereka ke toilet, sepertinya ingin buang air kecil, gosok gigi dan cuci muka, Noval dan Toufiq mengikuti tidak begitu lama, demikian juga dengan Ibu Bos.
Tidak begitu lama sarapan pagi secara berangsur di bagikan oleh pramugari dan pramugara, mereka menikmati nasi opor di pagi ini.
Tepat pukul 10.05 mereka tiba dengan selamat, pesawat mendarat dengan mulus, semua penumpang berucap alhamdulillah, ketika lampu tanda kenakan sabuk pengaman di padamkan, semua penumbang bergegas berdiri, mengeluarkan barang-barang yang ada di bagasi cabin, secara tertib semua penumpang keluar  dari pesawat menuju garbarata.
Setelah semua urusan imigrasi selesai dan semua barang bawaan sudah di tangan, termasuk air zam-zam dari travel, mereka segera keluar," Ibuuuu...." terdengar suara Dita, Ibu sedikit kaget karena tidak menyangka "Dita dan ada dua staf laki-laki dari kantor yang menjemput mereka,"
"Saya menghubungi driver dan satu staf OB untuk menjemput bu, tidak tahu kalau Bu Dita ikut menjemput," kata Catur melihat kebingungan Ibu, Ibu Bos mengangguk tanda mengerti.
"Wah, tambah gemukan saja Pak Catur dan Bang Ilos," kata Dita
"Ia, Bu Dita, disana makan tidur Ibadah saja," jelas Ilos
Mereka membawa dua mobil, satu mobil untuk Ibu Bos dan satu mobil operasional, Ibu dan anak-anak ingin langsung kerumah sehingga dia menggunakan mobil sendiri, Ibu mengajak Dita satu mobil dengannya, perlahan mobil meninggalkan Bandara Soekarno-Hatta.