Penjelasan: Sekarang mendapat pengetahuan, besok mendapat pengetahuan baru, pengetahuan yang baru ini ada di atas pengetahuan yang lama, maka pengetahuan yang lama direvisi sedikit oleh pengetahuan baru, nanti akan timbul pengetahuan baru, Â begitupun seteruusnya
2. Pemahaman lama diganti pemahaman baru
Munculnya pengalaman baru itu dari pengalaman baru, pengalaman yang baru beda dengan pengetahuan yang lama, Â penggetahuan lama ini didapat dari pengetahuan yang lama, karena pengalaman baru beda dengan dengan pengetahuan lama, perlu membentuk pengetahuan baru, ketika pengetahuanmu baru konstruksi berpikirmu akan baru, kuncinya kita sendiri. Dimana kesadaranmu bahwa teori yang lama,konsep lama, pengetahuan lama, tidak cocok di era penngetahuan baru.
( "kunci transisinya adalah ketika pengalaman baru tidak terjawab oleh pengetaahuan lama, maka pengalaman yang baru ini akan menjadi titik awal lahirnya pengetahuan baru. Contohnya : saya dari dulu tau bahwa Teh itu manis, ternyata setelah saya meminum teh tersebut rasanya pahit, maka timbul pengetahuan baru, maka saya simpulkan bahwa teh itu tidak selalu manis, terkadang ada juga yang terasa pahit" )Â
Â
C. Kognitivisme
Kognitivisme istilahnya adalah kognitif berasal dari kata cognition yang berarti pengertian, mengerti lebih luas lagi. Kognitif juga bisa  dimaknai perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan. Setiap orang memiliki pengalaman-pengalamann sebagai  dasar  pemikiran.  Dan pemikiran itu akan menjadi sumber perilaku  kita,  perilaku ini akan membentuk diri  kita. Implementasinya saya memiliki ilmu pendidikan kewarganegaraan waktu duduk di bangku SD, SMP, SMA, dan saya akan memperluas lagi pengetahuan tersebut  dengan kuliahh mengambil prodi pendidikan kewarganegaraan,  dan akan dikembangkan lagi.  Intinya fokus belajar di kognisi  atau IQ nya.
D. Tujuan Pendidikan
1. Tujuan pendidikan bukan untuk menambah atau meningkatkan jumlah pengetahuan, tapi menciptakan kemungkinan seseorang untuk menemukan atau mencipptakan karyannya sendiri.. untuk menciptakan dan melakukan hal-hal baru.  Jangan kalian mengulang dan menghafa apa yang di  ajarkan , karena tidak akan tumbuh sifat kreatifnya, dan peradaban manusia pun tidak akan berkembang. Misalnya saya mengajarkan membuat mobil, jangan kalian hafalkan bentuk mobil  dan jenis mobilnya, tapi rubahlah bentuk, jenis, dan fungsi mobilnya. Jika tidak ada penerapan seperti ini, maka akan kalah saing dengan dunia sains.
2. Membentuk fikiran yang kritis, dan tidak menerima apapun yang  ditawarkan. Jika hanya bertahan dengan gagasan-gagasan yang terdahulu,ilmu itu tidak akkan berkembang, ilmu akan berkembang ketika ada yang mengkritik, mencari salahnya mencari dimana titik lemah dan tiak tepatnya. Kalau pro dengan gagasan-gagasan yang ditawarkan maka ilmu  tidak akan berkemang.
E.Asumsi Kognitvisme PiagetÂ