Mohon tunggu...
mirsa
mirsa Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Intoleransi: Tantangan dan Solusi untuk Menciptakan Keharmonisan

6 Desember 2024   17:37 Diperbarui: 6 Desember 2024   17:38 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

4. Respon terhadap Ujaran Kebencian

Sebagian besar responden (46,7%) merasa sangat terganggu saat melihat ujaran kebencian di lingkungan kampus. Namun, hanya 46,7% yang menyatakan tidak pernah menjadi korban ujaran kebencian, yang menunjukkan bahwa pengalaman pribadi dengan ujaran kebencian cukup beragam di kalangan mahasiswa.

5. Penyebab Ketakutan dalam Menyuarakan Pendapat

Sebanyak 36,7% responden mengungkapkan rasa takut untuk mengungkapkan pendapat karena khawatir mendapat ujaran kebencian. Hal ini mengindikasikan bahwa lingkungan kampus kami mungkin belum sepenuhnya aman bagi kebebasan berekspresi.

6. Persepsi terhadap Perlakuan Tidak Adil dan Kepekaan Sosial

Sebagian besar responden (36,7%) tidak setuju pernah mengalami perlakuan tidak adil karena latar belakang mereka, dan 56,7% menyatakan bahwa mereka sering tidak memperdulikan perasaan teman yang kecewa. Ini menunjukkan bahwa tingkat kepekaan sosial di kalangan mahasiswa di kampus kami perlu ditingkatkan.

Secara keseluruhan, hasil angket kami menunjukkan bahwa isu intoleransi dan ujaran kebencian masih menjadi perhatian yang signifikan di lingkungan kampus. Namun, kami juga melihat bahwa banyak responden memiliki empati dan kesadaran terhadap pentingnya mendukung korban intoleransi dan menjaga kepekaan sosial dalam komunitas kampus.

Kesimpulan

Menurut saya, intoleransi merupakan tantangan serius yang dapat merusak harmoni dalam masyarakat. Namun, saya yakin bahwa melalui pendidikan yang inklusif, penegakan aturan yang tegas, dan kolaborasi antar berbagai pihak, intoleransi dapat diminimalkan. Membangun lingkungan yang toleran, menurut saya, bukan hanya soal melindungi hak individu, tetapi juga langkah penting untuk menciptakaan mayarakat yang lebih adil dan damai. Berdasarkan hasil angket di kampus, intoleransi dan tekanan sosial masih menjadi isu signifikan, namun banyak mahasiswa yang menunjukkan empati dan kesadaran pentingnya menciptakan lingkungan yang toleran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun