Mohon tunggu...
mirsa
mirsa Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Intoleransi: Tantangan dan Solusi untuk Menciptakan Keharmonisan

6 Desember 2024   17:37 Diperbarui: 6 Desember 2024   17:38 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Solusi Mengatasi Intoleransi di Sekolah

Menciptakan lingkungan sekolaah yang inklusif dan harmonis memerlukan langkah-langkah yang strategis dan komprehensif. Salah satunya adalah dengan menerapkan kebijakan tegas yang melarang ujaran kebencian, disertai sanksi yang bersifat mendidik. Selain itu, penting juga untuk menyediakan ruang peloporan yang aman dan mudah diakses oleh siswa, sehingga mereka merasa nyaman untuk melaporkan kejadian intoleransi.

Saya juga percaya bahwa penyuluhan tentang penggunaan media sosial secara positif dapat membantu mencegah penyebaran intoleransi di dunia maya. Dukungan psikologis melalui layanan konseling bagi korban intoleransi juga tidak kalah penting untuk membantu mereka pulih. Di sisi lain, kolaborasi antara orang tua dan guru sangan diperlukan untuk mendukung pembentukan sikap toleran pada siswa. Terakhir, tindak lanjut yang cepat terhadap laporan intoleransi, melalui investigasi dan mediasi yang adil, sangat penting untuk memastikan keadilan dan mencegah masalah yang lebih besar.

Hasil Angket

Berdasarkan hasil angket yang kami bagikan, kami dapat menyimpulkan beberapa hal terkait pengalaman, sikap, dan persepsi responden terhadap isu intoleransi, perlakuan tidak adil, dan dinamika sosial di lingkungan kampus:

1. Kesadaran terhadap Intoleransi

Sebanyak 50% responden mengakui pernah menyaksikan tindakan intoleransi di lingkungan kampus. Hal ini menunjukkan bahwa intoleransi masih menjadi fenomena yang cukup sering terjadi di lingkungan kampus kami.

2. Respon terhadap Intoleransi

Sebagian besar responden (63,3%) menyatakan bahwa mereka berusaha memberikan dukungan kepada teman yang dijauhi karena intoleransi. Ini menunjukkan adanya empati dan keinginan untuk mendukung korban intoleransi di antara mahasiswa.

3. Pengalaman Tekanan Sosial

Sebanyak 50% responden merasa pernah ditekan untuk mengikuti pandangan atau opini tertentu agar diterima dalam kelompok. Ini mengindikasikan adanya tekanan sosial yang cukup kuat di kalangan mahasiswa kampus kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun