"Aku gak suka Bapak ku", celetuk si Bene dalam podcast Volix Media.
Bene menceritakan bahwa sebenarnya cerita ini sudah lama ada. Kira-kira tahun 2018. Tapi bingung, belum ada yang bersedia membiayai.
Awalnya Bene yang akan berperan menjadia anak bungsu. Namun, setelah diperhatikan. Bene merasa tidak terlalu bagus saat berakting. Baru lah kemudian, dia mencari orang lain. Lalu bertemu lah Indra Jegel.
Bene mengakui bahwa film ini kurang lebih hampir sama dengan masalah keluarganya. Sering berantem dengan bapak. Enggan pulang ke rumah orang tua.
Bahkan Bene berujar bahwa konflik dalam film ini, kemungkinan juga sama dialami oleh banyak orang. Sehingga film ini pasti cocok dengan kehidupan sehari-hari. Meskipun bukan dari suku Batak. Â
Dari film ini , pesan apa yang bisa kita ambil ? Â
Film yang berlatar belakang adat suku batak ini memberikan pesan untuk penonton. Dari sudut pandangku ya, berikut di antaranya :
SATU. Dalam hal ini tentang pengasuhan anak, tentang menjadi orang tua. Mau mengakui kesalahan, kemudian memperbaikinya. Mau belajar tentang pengasuhan. Beda zaman, beda juga cara mengasuh anak-anak.
KEDUA. Cara berbakti pada orang tua. Seperti yang dilakukan Sarma, anak perempuan Pak Dompu. Mengurus orang tua, memasak, dan beres-beres rumah. Â Pesan untuk yang masih punya orang tua : tengoklah mereka. Jenguk mereka. Bagus sekali kalau sering menelpon. Akan tetapi berkunjung juga lah. Mereka kan kangen sama dirimu.
KETIGA. Indonesia terdiri dari beragam suku dan budaya. Menghormati budaya dari suku lain dengan cara tidak mengolok-olok. Tetap bekerja sama dengan berbeda suku. Â
Rekomen ! Kamu Harus Nonton Ini Karena
Aku suka lokasi syuting-nya di desa Holbug. Rumahnya terletak di samping Danau Toba. Dari film ini aku tahu bahwa Danau Toba itu luas banget. Dari film ini juga, bisa menambah pengetahuan tentang adat batak. Film yang bisa ditonton bareng keluarga. Adik, kakak, ponakan, sepupu, orang tua, sahabat. Bahkan gebetan dan mantan juga boleh.
PENUTUP
Tonton film ini di Netflix ya. Jangan bajakan ! Ayo kita dukung karya dalam negeri. Karena menonton film bajakan = tidak menghargai film itu sendiri. Â