Selain itu, imunitas pasif yang diterima bayi melalui ASI tidak dapat melindungi bayi dari beberapa penyakit tertentu. Hal tersebut yang menyebabkan beberapa vaksin diberikan kepada bayi beberapa saat pasca kelahiran seperti vaksin Hepatitis B dan Polio.Â
Agar mendapatkan kekebalan tubuh yang lebih baik, selain diberikan kekebalan melalui ASI, bayi juga perlu dilatih kekebalan aktifnya melalui pemberian vaksinasi. Bayi yang diberikan kombinasi imunitas pasif dari ASI dan imunitas aktif melalui vaksinasi sudah terbukti memiliki kandungan antibodi dalam darah lebih banyak dibandingkan bayi yang hanya mendapatkan salah satu dari kedua jenis imunitas.
Referensi
Buku
Bunga Rampai Kedokteran Islam. Kontroversi Imunisasi - Kumpulan Tulisan 33 Ahli : Dokter, Pakar Kesehatan dan Pakar Syariah.2014. Jakarta. Pustaka Al-Kautsar.
- Widya Eka Nugraha. Vaksinasi dan Pentingnya Validitas Informasi. Halaman 8.
- Fatimah Berliana Monika. ASI dan Vaksinasi, Perlindungan Terbaik untuk Buah Hati.Halaman 115
Berita
Kompas.com : Dugaan Politisasi dalam Program Vaksinasi Kanker Serviks. 29 November 2016. Diakses pada 4 April 2017 Pukul 13.30
Kementrian Kesehatan RI : Vaksin HPV Aman, Masyarakat diharap Tidak Langsung Percaya Terhadap Berita di Media Sosial. 28 November 2016. Diakses pada 4 April 2017 pukul 14.00
Center for Disease Control and Prevention
Epidemiology And Prevention of Vaccine-Preventable Disease. Edisi 13. April 2015.
Frequently Asked Questions about HPV Vaccine Safety. 23 Januari 2017. Diakses pada 4 April 2017 pukul 13.45