Mohon tunggu...
Miranda
Miranda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga NIM 21107030115
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Membaca buku dan Menulis catatan " Mencari ilmu lebih tambah supaya mengingat otaknya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sabar Paling Bersyukur

26 Maret 2022   20:23 Diperbarui: 26 Maret 2022   20:48 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Makanya adalah, hamba menerima ujian dengan lapang dada , tidak dikotori kesempitan, kemarahan, dan keluh kesah.

Sabar ada dua : sabar raga dan jiwa. Masing-masing dari keduanya terbagi menjadi dua, yaitu sukarela dan terpaksa. Jadi ada empat bagian

  • Pertama   : sabar raga yang dilakukan secara sukarela, seperti seseorang yang memikul beban pekerjaan yang berat atas keinginan dan kerelaannya sendiri.
  • Kedua       : sabar raga secara sukarela, seperti sabarnya menerima rasa sakit karena pukulan, sakit, luka, dingin, panas, atau yang sepertinya.
  • Ketiga      : sabar jiwa secara sukarela, seperti sabarnya jiwa untuk tidak melakukan sesuatu yang tidak patut dilakukan dari sisi syariat dan akal.
  • Keempat : sabar jiwa yang terpaksa, seperti sabar menghadapi pahitnya perpisahan dengan orang yang dicintai saat dia harus pergi.

Bila Anda mengetahui bagian-bagian ini, makai ia hanya khusus bagi manusia.

Pembagian sabar menurut keterkaitnya

Sabar menurut keterkaitnnya ada tiga :

  • Sabar dalam menjalankan perintah-perintah dan ketaatan-ketaatan hingga sukses menunaikannya.
  • Sabar dalam menjauhi larangan-larangan dan penyimpangan-penyimpangan sehingga tidak terjatuh ke dalamnya.
  • Sabar menghadapi takdir dan keputusan Allah sehingga tidak murka terhadapnya.

Wahai orang yang bertekad melakukan Perjalanan menuju allah dan alam akhirat, sebuah bendera telah dikibarkan di depanmu, maka singsingkanlah lengan bajumu karena menyingsingkannya masih memungkinkan, berjalanlah kepadaNya dengan menelaah nikmatNya dan mengakui aib diri dan kelalaian dalam beramal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun