Filsafat membantu kita melihat tindakan secara holistik, mempertimbangkan niat, akibat, dan prinsip moral. Meskipun KKB mungkin merasa perjuangan mereka sah, kekerasan mereka bertentangan dengan nilai-nilai moral universal. Oleh karena itu, penyelesaian konflik harus menghormati HAM dan keadilan sosial, bukan hanya mengutamakan keamanan.
Namun, filsafat tidak sepenuhnya "menang" dalam konflik ini. Meskipun filsafat memberikan wawasan yang sangat penting, ia lebih berfungsi sebagai panduan moral dan etika untuk membantu negara menjaga keseimbangan antara keamanan dan hak individu. Penyelesaian konflik harus melibatkan keseimbangan antara teori dan praktik, dengan filsafat sebagai alat untuk membuat keputusan yang adil dan berkelanjutan.
Dengan berpegang pada prinsip-prinsip filsafat yang mengutamakan keseimbangan antara kekuasaan negara dan hak individu, serta mendukung penyelesaian konflik melalui dialog dan rekonsiliasi, kita dapat berharap menemukan jalan keluar yang adil dan berkelanjutan untuk permasalahan ini. Kebijakan negara dalam menangani ancaman terhadap keamanan dan hak asasi manusia tetap membutuhkan keseimbangan antara teori dan praktik. Filsafat adalah alat yang membantu negara dalam membuat keputusan yang lebih adil dan berkelanjutan, meskipun keputusan akhir harus disesuaikan dengan realitas praktis yang ada.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI